Beberapa yang mengalami kondisi ini biasanya akan menggerus obat sebagai cara mereka agar bisa menelan obatnya. Namun tak mungkin terdapat efek samping yang timbul akibat kebiasaan tersebut. Sebab beda jenis obat beda pula reaksi yang akan ditimbulkannya.
"Misalnya kalau yang sugar coated pada saat digerus pasti rasanya akan semakin pahit. Lalu yang sustained release atau kerjanya lepas lambat pada saat digerus, dia semuanya bekerja dengan cepat sehingga ditakutkan jadi overdosis atau dosisnya salah," kata apoteker Drs Wahyudi Uun Hidayat, MSc, Apt, saat dihubungi detikHealth, Senin (2/9/2019).
Wahyudi mencontohkan obat dengan sifat sustain release yakni pil KB. Ketika digerus, maka manfaatnya tidak akan sama dengan meminum obat secara langung dan bisa merusak fungsi obat tersebut.
"Yang sustained release ada obat untuk istri misalnya pil kb itu kan cara kerjanya sustain relese. diberikan satu kali, dia bekerjanya satu bulan, dua bulan.
Lebih lanjut, ketika obat yang memiliki efek mengiritasi digerus terlebih dulu sebelum diminum maka ditakutkan akan melukai dinding saluran cerna seperti lambung. "Itu sangat berbahaya bagi pasien-pasien yang punya maag," tuturnya.
Obat yang tak boleh digerus biasanya sangat sensitif pada sinar matahari karena memiliki lapisan seperti contohnya pada vitamin C dan obat tablet salut.
(up/up)