Soal HIV dan Penyakit Lain yang Diidap Bos Salon 'Gangbang' Sebelum Meninggal

Soal HIV dan Penyakit Lain yang Diidap Bos Salon 'Gangbang' Sebelum Meninggal

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Sabtu, 07 Sep 2019 14:58 WIB
Soal HIV dan Penyakit Lain yang Diidap Bos Salon Gangbang Sebelum Meninggal
Ilustrasi sakit (iStock)
Jakarta - Bos salon di Garut yang menjadi pemeran video viral seks gangbang beberapa waktu lalu, meninggal. Pengacaranya menyebut ia mengidap 3 penyakit sebelum meninggal, yakni infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus), hepatitis B, dan stroke.

"Bicara tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah, itu karena HIV-nya," kata Soni Sonjaya, pengacaranya.

Dari ketiga penyakit tersebut, infeksi HIV paling banyak diperbincangkan. Tak lain karena perilaku seks 'gangbang' yang terbilang 'brutal' merupakan salah satu faktor risiko penularan HIV, di samping penggunaan narkoba suntik dan transfusi darah yang tidak steril.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Hingga saat ini, tidak ada obat yang berfungsi untuk menyembuhkan infeksi HIV. Obat yang tersedia saat ini adalah ARV (Anti Retro Viral) yang fungsinya mencegah infeksinya makin memburuk. Jika dikonsumsi secara rutin, obat ini memungkinkan pengidap HIV untuk hidup sehat.



Beberapa hal yang perlu diketahui dari ketiga penyakit bos salon sebelum meninggal adalah sebagai berikut, dirangkum dari berbagai sumber.

Infeksi HIV

Foto: iStock


Infeksi HIV jarang disebut sebagai penyebab kematian secara langsung. Namun infeksi virus ini membuat sistem kekebalan tubuh terganggu sehingga rentan terserang infeksi oportunistik. Hepatitis, pneumonia, dan tuberkulosis (TB/TBC) termasuk infeksi oportunistik yang cukup mematikan pada pasien dengan HIV positif.

Hepatitis B

Foto: iStock
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, tepatnya Hepatitis B Virus (HBV). Pakar HIV dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Teguh Karyadi, SpPD, KAI, menyebut hepatitis 20-30 kali lebih menular dibanding HIV, dan dalam jangka panjang bisa memicu sirosis atau pengerasan hati, bahkan kanker hati.

Nyaris tidak ada gejala yang spesifik pada tahap awal infeksi hepatitis B maupun C. Pada tahap lanjut, gejala yang muncul berupa tubuh dan urine menguning.

Hepatitis B dan C kerap menjadi koinfeksi pada HIV karena memiliki sejumlah faktor risiko yang sama, termasuk di antaranya seks tidak aman dan penggunaan jarum tidak steril. Infeksi HIV juga membuat seseorang lebih rentan terinfeksi hepatitis.

Stroke

Foto: thinkstock

Dari ketiga penyakit yang diidap bos salon 'seks gangbang', stroke satu-satunya penyakit yang dikategorikan penyakit tidak menular atau non communicable disease. Penyakit yang menyerang pembuluh darah otak ini lebih banyak dikaitkan dengan gaya hidup, seperti pola makan tidak sehat dan kurang olahraga.

Ada dua jenis stroke yang dikenal. Stroke iskhemik terjadi ketika pembuluh darah menuju otak mengalami sumbatan. Sedangkan jenis kedua, stroke hemoragik terjadi ketika ada pembuluh darah pecah di otak.

Halaman 2 dari 4

Infeksi HIV jarang disebut sebagai penyebab kematian secara langsung. Namun infeksi virus ini membuat sistem kekebalan tubuh terganggu sehingga rentan terserang infeksi oportunistik. Hepatitis, pneumonia, dan tuberkulosis (TB/TBC) termasuk infeksi oportunistik yang cukup mematikan pada pasien dengan HIV positif.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, tepatnya Hepatitis B Virus (HBV). Pakar HIV dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Teguh Karyadi, SpPD, KAI, menyebut hepatitis 20-30 kali lebih menular dibanding HIV, dan dalam jangka panjang bisa memicu sirosis atau pengerasan hati, bahkan kanker hati.

Nyaris tidak ada gejala yang spesifik pada tahap awal infeksi hepatitis B maupun C. Pada tahap lanjut, gejala yang muncul berupa tubuh dan urine menguning.

Hepatitis B dan C kerap menjadi koinfeksi pada HIV karena memiliki sejumlah faktor risiko yang sama, termasuk di antaranya seks tidak aman dan penggunaan jarum tidak steril. Infeksi HIV juga membuat seseorang lebih rentan terinfeksi hepatitis.


Dari ketiga penyakit yang diidap bos salon 'seks gangbang', stroke satu-satunya penyakit yang dikategorikan penyakit tidak menular atau non communicable disease. Penyakit yang menyerang pembuluh darah otak ini lebih banyak dikaitkan dengan gaya hidup, seperti pola makan tidak sehat dan kurang olahraga.

Ada dua jenis stroke yang dikenal. Stroke iskhemik terjadi ketika pembuluh darah menuju otak mengalami sumbatan. Sedangkan jenis kedua, stroke hemoragik terjadi ketika ada pembuluh darah pecah di otak.

(up/up)

Berita Terkait