"Oh dia kena glaukoma karena dia dulu pernah ada sakit gula. Glaukoma adalah ya buta," kata Ilham, seperti diberitakan detikcom, Jumat (13/9/2019).
Dikutip dari beberapa sumber, glaukoma merupakan kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Kerusakan tersebut diakibatkan adanya tekanan di dalam bola mata yang sangat tinggi karena berbagai sebab. Karena yang rusak adalah saraf, maka kebutaan pasien glaukoma bersifat permanen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ahli mata Dr dr Virna Dwi Oktariana, SpM (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), glaukoma tentunya bisa sembuh sehingga penglihatan bisa kembali berfungsi. Prinsip pengobatan adalah mengontrol tekanan dalam bola mata sehingga bisa di kisaran 10-20 mmHg. Hal ini bisa dilakukan dengan pemasangan implan atau konsumsi obat-obatan bergantung kondisi pasien.
Sementara menurut dr Pinto Pulungan dari Rumah Sakit Mata, Sumatera Eye Center (SMEC), penanganan medis untuk glaukoma bisa dilakukan dengan cara diberikan obat-obat untuk menurunkan tekanan bola mata hingga bisa kembali normal. Bila tidak tercapai angka normal, bisa dilakukan operasi.
"Bisa lakukan tindakan dengan sinar laser, operasi, yang sesuai kebutuhan untuk mencapai angka normal tadi. Makin normal dia, kebutaannya makin lama. Karena dia kan tidak akan mungkin sembuh. Kita lakukan penurunan tekanan untuk memperpanjang penglihatan dia," pungkasnya.
(wdw/up)











































