Dikutip dari The Sun, otot pelvis ini membantu pria mengendalikan aliran darah, yang juga terlibat dalam pergerakan kaki. Para ahli mengatakan bahwa melatih otot-otot ini tak hanya bisa membantu langkah agar lebih baik, namun juga mendorong proses ereksi mereka pula.
"Kekuatan otot dan kelenturan pelvis dan kaki merupakan faktor kunci dari disfungsi ereksi," kata Dr Shingo Hatakeyama, ketua peneliti tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disfungsi ereksi atau lebih dikenal dengan impoten merupakan kondisi saat pria tak mampu ereksi. Penyebabnya bisa karena masalah fisik atau psikologis, dari stres dan depresi hingga kondisi yang berdampak pada aliran darah, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Obat-obatan seperti Viagra bisa mengatasi hal tersebut, namun ada efek sampingnya. Selain itu, Viagra juga tidak tentu bisa bekerja dengan baik pada semua pria.
Prof Raj Persad, konsultan urologis dari Bristol Urology Associates berkomentar bahwa fungsi ereksi ditentukan oleh banyak hal, termasuk suplai darah dan saraf yang sehat, hasrat seksual dan libido, dan faktor psikologis.
"Langkah mungkin bisa terkait dengan kekuatan dan libido dan karenanya testosteron mendorong fungsi seksual. Mungkin langkah yang lebih panjang berkorelasi dengan fungsi pembuluh darah yang lebih baik atau kepercayaan diri yang lebih baik soal kemahiran seksual. Olahraga lebih baik untuk fungsi seksual daripada hidup sedenter tapi juga bisa terkait dengan jarak langkah," terangnya.
(frp/fds)











































