"Aku pernah sedang antri di bank, kasirnya menatapku dan bertanya 'kapan bayinya lahir?', dan ku jawab aku tidak benar-benar hamil, kemudian dia terlihat bingung," ujar Jemily.
Jemily mengidap kanker ini sejak September 2017 setelah terdeteksi adanya penumpukkan cairan di sekitar perutnya yang dirasa tidak sehat. Tumor yang dikenal dengan 'jelly belly' ini telah diangkat melalui operasi selama 12 jam pada Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Metro News, saat operasi pada 2017, 10 organ tubuh Jemily diangkat, yaitu usus besar, bagian dari usus kecil, usus buntu, limpa, umbilikus, ovarium, saluran tuba, rahim, diagfragma striped dan omentum (omenta). Namun, pada September 2018, tumor 'jeli' itu sudah mulai tumbuh lagi dan ia menjalani kemoterapi hingga Januari 2019.
Kemoterapi yang dilakukan juga tidak menunjukkan hasil yang baik. Salah satu harapannya adalah melakukan transplantasi organ, dengan mengangkat usus kecil, usus besar, dan pankreasnya bersamaan dengan tumor tersebut. Prosedur ini baru dilakukan 14 kali di dunia.
"Saat operasi pertama, sudah banyak yang diambil dari tubuhku hingga menimbulkan kesulitan di di hidupku. Aku harus minum puluhan pil dalam sehari dan tidak bisa makan makanan yang padat lagi," keluhnya.
Suami Jemily, Tim (40) mengatakan keluarganya dan istrinya sekarang mengumpulkan uang untuk menutupi biaya operasi dan transportasi ke rumah sakit. Dengan kondisi ini membuat Tim dan Jemily lebih dekat serta menghargai waktu saat bersama.
(up/up)











































