4 Tips Agar Pria Bisa Orgasme Berkali-kali

4 Tips Agar Pria Bisa Orgasme Berkali-kali

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Rabu, 25 Sep 2019 23:52 WIB
4 Tips Agar Pria Bisa Orgasme Berkali-kali
Orgasme berulang juga bisa dialami pria (Foto: iStock)
Jakarta - Orgasme berkali-kali bukan hanya dimiliki oleh wanita, namun juga pria. Sebagai tujuan saat berhubungan seksual, orgasme pria atau yang lebih dikenal dengan ejakulasi dianggap hanya cukup sekali saja.

"Orgasme merupakan bagian dari pengalaman seksual yang terjadi antara dua dan tujuh detik sebelum ejakulasi. Hal tersebut berkombinasi dengan sensitivitas seluruh tubuh, napas yang memburu, dan luapan sensasi dari skrotum dan penis," terang Ava Cadell, PhD, seorang seksolog dari Los Angeles, dikutip dari Men's Health.

Ia melanjutkan, ejakulasi merupakan langkah terakhir dari stimulasi dan berlanjut pada pelepasan cairan semen, yang nantinya akan mengirimkan sinyal agar tubuh beristirahat atau periode refractory.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, bukan hal yang mustahil bagi pria untuk bisa orgasme berkali-kali. Ada beberapa trik-trik yang bisa dilakukan agar bisa membuat 'petualangan' di ranjang dengan istri semakin seru.

Menguatkan otot pelvis

Foto: thinkstock
Mengendalikan otot pelvis merupakan kunci untuk mendapatkan orgasme non-ejakulasi berkali-kali. Ada beberapa pria yang bisa mengalaminya tanpa sadar, ada juga yang melakukannya dengan sengaja. Menguatkan otot pelvis bisa dilakukan dengan mengikuti latihan Kegel yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan respon orgasme dan ejakulasi.

Otot pubococcygeus yang terbentang dari tulang pubis hingga tulang ekor berfungsi mengendalikan ejakulasi. Jika kamu dapat mencegah ejakulasi setelah orgasme, kemungkinan besar kamu akan mampu melewatkan periode refractory dan bisa mengalami orgasme berkali-kali, seperti menahan kencing.

Menahan ejakulasi

Foto: thinkstock
Para peneliti menemukan bahwa sejumlah pria bisa mendapatkan orgasme berkali-kali secara alamiah, sementara ada yang mengendalikannya sendiri. Biasanya, mereka yang mengendalikannya sendiri dengan cara saat merasakan akan orgasme lalu mereka mencegah ejakulasi terjadi, misalnya dengan cara meremas penis.

Pada intinya, ini seperti membatalkan ejakulasi atau cairan semen yang akan keluar. Jika kamu ingin melatihnya, lebih baik biasakan diri untuk merasakan kapan kamu akan 'memuncak' agar bisa dikendalikan, contohnya dengan masturbasi.

Mencoba posisi lain

Foto: thinkstock
Jika kamu kesulitan untuk menahan atau mengendalikan ejakulasi, kamu bisa memanipulasinya dengan sering mengubah posisi saat berhubungan intim. Mengubah posisi ini bisa membantumu mengontrol ejakulasi dan ereksi.

Misalnya, kamu bisa mencoba dengan bercinta di atas kursi, di mana sang wanita berada di kursi dan kamu berada di atasnya, sehingga bisa cepat berdiri dan menarik penis sebelum ejakulasi. Dengan begitu kamu akan mampu mengencangkan otot tepat sebelum ejakulasi sehinga bisa mengalami orgasme tanpa ejakulasi.

Fokus pada napas

Foto: thinkstock
Ada sebuah latihan pernapasan yang bisa membantumu untuk memanipulasi ejakulasi, yakni 'belly breathing' atau 'diaphragm breathing'. Yaitu saat kamu sedang merasa akan ejakulasi, napasmu akan memburu cepat, oleh karena itu untuk mengendalikannya kamu harus bisa mengatur dengan melambatkan napas sekaligus melambatkan denyut jantung pula.

Untuk berlatih, duduk tegap di kursi, rilekskan bahu dan taruh tanganmu di perut. Tarik napas dalam-dalam melalui hidungmu dan rasakan perut melebar, namun pastikan dada tidak ikut bergerak. Tiap tarikan napas setidaknya bertahan selama tiga detik, dan biasakan latihan napas dini tiap hari.

Saat mempraktikkannya ketika berhubungan seks, kamu akan menyadari saat napas dan denyut jantung meningkat. Lakukan latihan pernapasan diafragma tersebut untuk membantumu melambatkan napas dan menunda ejakulasi.

Halaman 2 dari 5
Mengendalikan otot pelvis merupakan kunci untuk mendapatkan orgasme non-ejakulasi berkali-kali. Ada beberapa pria yang bisa mengalaminya tanpa sadar, ada juga yang melakukannya dengan sengaja. Menguatkan otot pelvis bisa dilakukan dengan mengikuti latihan Kegel yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan respon orgasme dan ejakulasi.

Otot pubococcygeus yang terbentang dari tulang pubis hingga tulang ekor berfungsi mengendalikan ejakulasi. Jika kamu dapat mencegah ejakulasi setelah orgasme, kemungkinan besar kamu akan mampu melewatkan periode refractory dan bisa mengalami orgasme berkali-kali, seperti menahan kencing.

Para peneliti menemukan bahwa sejumlah pria bisa mendapatkan orgasme berkali-kali secara alamiah, sementara ada yang mengendalikannya sendiri. Biasanya, mereka yang mengendalikannya sendiri dengan cara saat merasakan akan orgasme lalu mereka mencegah ejakulasi terjadi, misalnya dengan cara meremas penis.

Pada intinya, ini seperti membatalkan ejakulasi atau cairan semen yang akan keluar. Jika kamu ingin melatihnya, lebih baik biasakan diri untuk merasakan kapan kamu akan 'memuncak' agar bisa dikendalikan, contohnya dengan masturbasi.

Jika kamu kesulitan untuk menahan atau mengendalikan ejakulasi, kamu bisa memanipulasinya dengan sering mengubah posisi saat berhubungan intim. Mengubah posisi ini bisa membantumu mengontrol ejakulasi dan ereksi.

Misalnya, kamu bisa mencoba dengan bercinta di atas kursi, di mana sang wanita berada di kursi dan kamu berada di atasnya, sehingga bisa cepat berdiri dan menarik penis sebelum ejakulasi. Dengan begitu kamu akan mampu mengencangkan otot tepat sebelum ejakulasi sehinga bisa mengalami orgasme tanpa ejakulasi.

Ada sebuah latihan pernapasan yang bisa membantumu untuk memanipulasi ejakulasi, yakni 'belly breathing' atau 'diaphragm breathing'. Yaitu saat kamu sedang merasa akan ejakulasi, napasmu akan memburu cepat, oleh karena itu untuk mengendalikannya kamu harus bisa mengatur dengan melambatkan napas sekaligus melambatkan denyut jantung pula.

Untuk berlatih, duduk tegap di kursi, rilekskan bahu dan taruh tanganmu di perut. Tarik napas dalam-dalam melalui hidungmu dan rasakan perut melebar, namun pastikan dada tidak ikut bergerak. Tiap tarikan napas setidaknya bertahan selama tiga detik, dan biasakan latihan napas dini tiap hari.

Saat mempraktikkannya ketika berhubungan seks, kamu akan menyadari saat napas dan denyut jantung meningkat. Lakukan latihan pernapasan diafragma tersebut untuk membantumu melambatkan napas dan menunda ejakulasi.

(frp/up)

Berita Terkait