Tapi awas, dokter kulit dari DNI Skin Center, dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK mengingatkan bahwa aksi tersebut cukup berisiko. Kanister atau selongsong gas air panas yang baru ditembakkan bisa memicu luka bakar.
"Fungsinya kanister ini adalah untuk membakar CS supaya jadi gas, jadi apabila kontak langsung dengan kulit dapat menimbulkan iritasi dan luka bakar," jelas dr Darma dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memicu luka bakar akibat kontak dengan permukaan kulit, memegang kanister panas juga berisiko memicu luka bakar kimiawi. Pasalnya, ada banyak senyawa yang terkandung dalam gas air mata yang saling bereaksi ketika terkena panas.
"Jadi ada 3 mekanisme dari injury tear gas. Satu luka bakar karena ledakan bom air mata di dekat korban, dua luka bakar karena kontak dengan kanister, dan tiga luka bakar kimia karena CS-nya biasa di mukosa tapi pada korban yg kena muncratan air CS dari kanister bisa luka iritasi pada kulit," papar dr Darma.
(up/up)











































