"Hasilnya untuk korban di Desa Sembung, Kecamatan Wedi, didapatkan 27 titik sengatan tawon. Sengatan itu tersebar di beberapa bagian tubuh," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto, pada Senin (18/11/2019) kepada detikcom.
Efek fatal sengatan tawon Vespa affinis menjadi bahan riset yang diunggah dalam Journal of Medical Case Reports. Studi dilakukan Keerthi Kularatne dari District General Hospital, Sri Lanka pada dua kasus pasangan suami istri tahun 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya memang diketahui dua korban mengalami serangan tawon masif. Dalam studi tersebut acute pulmonary oedema menjadi penyebab utama kematian korban. Sayangnya efek ini kerap tidak diketahui pada korban sengatan tawon hingga akhirnya meninggal.
Riset menyarankan penanganan secepatnya pada korban sengatan tawon Vespa affinis. Penanganan cepat memungkinkan terapi dan pengobatan dini untuk keselamatan pasien.
(fds/fds)











































