Status 'perawan' sendiri selalu menjadi kontroversi karena tidak pernah ada batasan yang jelas. Dari kalangan medis, dr Ni Komang Yeni, SpOG menegaskan bahwa 'perawan' bukan merupakan diagnosis medis.
"Perawan itu adalah status, bukan diagnosis medis. Hanya dirinya sendiri yang tahu," tegasnya saat ditemui detikcom baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Yeni, menentukan keperawanan berdasarkan kondisi selaput dara sulit dilakukan. Hubungan seks merupakan penyebab utama rusaknya selaput dara, tetapi bukan satu-satunya. Aktivitas fisik seperti bersepeda disebutnya juga bisa merusak selaput dara.
Sebaliknya, ada beberapa orang yang memiliki selaput dara tebal dan elastis sehingga tidak rusak meski sudah berhubungan seks.
"Ada perempuan yang sudah berhubungan seksual bertahun-tahun namun selaput daranya masih utuh," terang dr Yeni mencontohkan.
(up/up)











































