Dilansir dari Medicaldaily, para ahli telah memperingatkan efek negatif dari makan terlalu cepat. Hal ini tak hanya menyebabkan makan menjadi berlebihan, tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara tiba-tiba dan bahkan perkembangan kondisi metabolisme tertentu.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics mengungkapkan mengapa orang harus meluangkan waktu mereka saat makan dan menghindari makan terlalu cepat. Tampaknya, ketika orang makan dengan lambat, mereka juga cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori. Praktek ini juga memungkinkan seseorang untuk makan lebih sedikit karena mengaktifkan perubahan biokimia yang melawan kecenderungan makan berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Alasan Tak Boleh Buru-buru Saat Sarapan |
Menurut para peneliti, ketika orang meluangkan waktu untuk menikmati makanan mereka, mereka menikmati manfaat tertentu. Misalnya, mengunyah berkepanjangan dapat mencegah diabetes dan meminimalkan asupan makanan ringan. Mengunyah makanan dengan baik juga berarti lebih sedikit nutrisi yang hilang dalam proses pencernaan.
Mereka juga mencatat bahwa semakin lama orang mengunyah, semakin sedikit kalori yang mereka konsumsi. Ini karena hormon yang mengatur nafsu makan akan memberi sinyal pada otak untuk berhenti makan. Dengan demikian, orang akan merasa cepat kenyang, mengurangi kemungkinan mengonsumsi lebih banyak makanan per makan.
Mercola melaporkan bahwa makan dengan cepat secara mengejutkan meningkatkan risiko obesitas menjadi tiga kali lipat. Dengan melahap makanan dengan kecepatan tinggi, proses pensinyalan alami tubuh dipengaruhi secara negatif, sehingga sistem umpan balik antara otak dan usus tidak berfungsi secara efisien. Setelah ini terjadi, seseorang cenderung makan lebih dari cukup makanan yang dibutuhkan tubuhnya per makan.
(up/up)











































