Peneliti dari Ikatan Alumni Magister Kedokteran Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Ray Wagiu Basrowi, MKK, mengatakan bahwa memompa ASI di toilet akan membuat ASI terkontaminasi dengan segala macam jenis kuman.
"Terus bayi kita sistem pencernaannya itu di bawah 6 bulan itu ususnya masih longgar. Artinya apa? Makanan apapun pasti bakalan diserap, termasuk kuman. Kalau ASI perahnya itu sudah terkontaminasi kuman di toilet dan kamar mandi itu (bayi) bisa mudah terkena infeksi karena sistem imunisasinya masih rentan," kata dr Ray.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Warna ASI Berubah-ubah, Wajar atau Tidak? |
"Kedua adalah pada ibunya, ketika ibu tidak memompa pada posisi berdiri, itu bukan posisi yang baik untuk memompa ASI, yang keluar pasti nggak akan maksimal, Begitu keluar nggak maksimal, produksinya juga akan drop, kelar, (menyebabkan) putus lataksi,"
Tak hanya membuat anak jadi mudah sakit, memompa ASI di toilet juga akan membuat kesehatan ibu terganggu, sehingga rentan terkena penyakit ganas. Hal ini disebabkan rendahnya jumlah ASI yang keluar, sedangkan hormon yang mendorong produksi ASI terus bermunculan.
"Sampai 2 tahun hormon-hormon yang berhubungan dengan produksi (ASI) itu akan terus keluar, tetapi dia tidak menjalankan fungsinya dengan baik, itu yang akan membuat keganasan (penyakit) dikemudian hari,"
Dampak yang ditimbulkan pun tak main-main bila gagal memberikan ASI eksklusif secara maksimal, karena ibu akan lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
(up/up)











































