Belakangan ini terdapat kontroversi tentang penggunaan bedak tabur bayi akan memicu kanker ovarium. Pada tahun 2018 lalu, sebuah studi di Amerika Serikat mengklaim penggunaan bedak tabur bayi jangka panjang akan menimbulkan kanker ovarium sebab bedak tabur mengandung endapan asbes.
Namun penelitian itu dibantah oleh beberapa ahli karena dianggap tidak lengkap. Sebuah studi baru yang melibatkan 250.000 partisipan tidak menemukan adanya hubungan kuat antara penggunaan bedak tabur bayi dan kanker ovarium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli mengatakan temuan tersebut diharap mampu meyakinkan wanita bahwa penggunaan bedak tabur tidak berkaitan dengan kanker ovarium.
Studi yang dilakukan oleh Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan AS mengikuti partisipan selama kurang lebih 11 tahun. Hasilnya, mereka menemukan peningkatan risiko mencapai 13 persen pada sub-kelompok wanita yang tidak menjalani histerektomi.
Meski tidak ada hubungan yang signifikan, para ahli memperkirakan bedak tabur merambat ke saluran reproduksi dan memicu peradangan pada indung telur yang bisa menyebabkan kanker.
Jadi, temuan ini menunjukkan paparan bedak tabur bayi dalam jangka panjang mungkin masih bisa berisiko pada sebagian wanita. Hal ini mungkin hanya memengaruhi sekitar 2 persen wanita.
(kna/up)











































