Dokter spesialis orthopedi tulang belakang RSUP Hasan Sadikin Bandung, dr Ahmad Ramdan, SpOT(K), mengatakan kelainan tulang belakang skoliosis itu sangat rentan terhadap generasi muda atau milenial. Hal ini dipermudah karena adanya 'bakat' yang dimilikinya sejak lahir.
"Karena ada bakat dari lahir, jadi skoliosis itu rentan akan muncul saat remaja nanti. Tapi, karena ketidaktahuan adanya bakat itu dan kebiasaan buruk orang muda sekarang, bisa memperburuk keadaan tulang belakangnya," jelasnya pada detikcom, Rabu (15/1/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahuinya, dr Ahmad menyarankan untuk mulai melakukan screening atau mendeteksinya sejak dini. Caranya, posisikan tubuh membungkuk dengan lurus. Jika bisa, sampai membentuk sudut 90 derajat, agar lebih terlihat jelas.
dr Ahmad mengatakan, jika dilihat dari belakang tidak simetris atau lurus, dipastikan berpotensi skoliosis.
"Segera konsultasi ke spesialis ortopedi, agar diinvestigasi lebih lanjut. Untuk mencegahnya, biasanya akan dianjurkan untuk melakukan terapi," jelasnya.
"Selain itu, bisa juga kita anjurkan untuk melakukan scoliosis exercise atau fisioterapi. Tapi, kalau sudutnya sudah lebih dari 10-20 derajat, wajib memakai brace," lanjut dr Ahmad.
(sao/sao)











































