.webp)
Beberapa orang mengaku tersentuh secara emosional menyimak video viral saat warga Wuhan sahut menyahut meneriakkan 'Wuhan Jiayou!'. Menurut psikolog, butuh empati yang kuat untuk bisa sekompak itu.
"Sebenarnya itu masalah empati sih kalau menurut aku. Jadi kaya bagaimana dia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain," jelas Ratih Zulhaqqi, MPsi, psikolog dari RaQQi - Human Development & Learning Centre.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ratih, video yang viral tersebut menunjukkan bahwa warga Wuhan kompak saling menyemangati karena ada kesadaran bahwa keselamatan bukan hanya untuk individu melainkan keselamatan untuk seluruh penghuni wilayah tersebut.
Kekompakan seperti ditunjukkan warga Wuhan tidak akan muncul kalau masing-masing hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Mungkin ketakutannya baru sebatas diri mereka pribadi, belum untuk diri orang lain juga," jelas Ratih.
Dalam video yang viral, warga Wuhan sahut menyahut meneriakkan kata-kata penyemangat 'Wuhan Jiayou!'. Seruan itu menggema di antara belantara gedung bertingkat, memecah keheningan malam. Banyak mengaku merinding, bahkan menitikkan air mata saat menontonnya.
(up/up)
