Indonesia sampai saat ini masih bersih dari virus corona 2019-nCoV. Menurut data terbaru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), 30 kasus terkait virus ini sudah diidentifikasi dan hasilnya adalah negatif.
Pendeteksian dilakukan dengan menggunakan reagen atau suatu zat kimia yang dibutuhkan dalam mendeteksi seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Balitbangkes pun mengakui telah mempunyai reagen ini.
"Sejak akhir Desember kita sudah punya reagen," kata Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Dr dr Vivi Setyawaty, M Biomed, pada Jumat (31/1/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun darimana reagen itu didapatkan? Sebab tak hanya Indonesia, di berbagai negara pun wajib mempunyai reagen tersebut untuk mendeteksi virus corona.
"Susah menjelaskannya, karena harus dijelaskan secara satu per satu," ucap dr Vivi.
dr Vivi menjelaskan bahwa yang disebut reagen itu banyak jenisnya, mulai dari ekstraksi, PCR (Polymerase Chain Reaction), primer, hingga squencing. Menurutnya yang terpenting reagen yang telah disiapkan sudah sesuai dengan standar WHO (World Health Organization).
"Jadi reagen itu sudah tersedia di laboratorium kami, sesuai dengan guideline yang diberikan dari WHO," tuturnya.
(up/up)











































