Warga Natuna, Kepulauan Riau, menolak wilayahnya menjadi tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Mereka melakukan demonstrasi, dengan ramai-ramai mendatangi Bandara Raden Sadjad.
"Ini adalah aksi spontanitas dari warga Natuna yang menolak keras akan didatangkannya WNI dari Wuhan dikarantina di Natuna ini," ujar seorang warga di lokasi demo, Sabtu (1/2/2020).
Beberapa netizen juga mencemaskan lokasi yang disebut terlalu dekat dengan pemukiman warga, yaitu berjarak 6 km.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, menjelaskan kemungkinan penularan corona virus (2019-nCoV) yang berkaitan dengan jarak.
Kemudian virus ini nularnya pakai apa? Percikan ludah, dahak orang sakit. Ada nggak orang batuk 8 km langsung sampai? Nah iya artinya nggak logis kan.Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto |
"Yang nanggapi sudah pernah ke sini belum? Ya jarak terdekat itu 8 km itu menurut Anda dekat atau jauh? Kemudian virus ini nularnya pakai apa? Percikan ludah, dahak orang sakit. Ada nggak orang batuk 8 km langsung sampai? Nah iya artinya nggak logis kan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Senin (3/2/2020).
"Katanya biar katanya, wong dia nggak tahu tempatnya kok," pungkasnya.
(naf/up)