Anak Jarang Kena, Kenapa Virus Corona Lebih 'Galak' ke Orang Dewasa?

Anak Jarang Kena, Kenapa Virus Corona Lebih 'Galak' ke Orang Dewasa?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 11 Feb 2020 05:30 WIB
Anak Jarang Kena, Kenapa Virus Corona Lebih Galak ke Orang Dewasa?
Secara statistik, anak-anak lebih jarang terinfeksi virus corona Wuhan. Kenapa ya? (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Lebih dari 900 orang tewas akibat wabah virus corona Wuhan, sementara ribuan orang terinfeksi di berbagai negara. Namun satu hal yang bikin ilmuwan terheran-heran, sangat sedikit anak-anak yang tertular virus ini.

"Median umur pasien adalah antara 49 dan 56 tahun," tulis para ilmuwan dalam laporan ilmiah yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (JAMA).

"Kasus pada anak terbilang langka," demikian para ilmuwan menyimpulkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak diketahui pasti kenapa anak-anak jarang tertular virus baru yang untuk sementara dinamai 2019-nCoV tersebut. Namun sejak lama, para ilmuwan menemukan pola serupa termasuk pada penyakit cacar air (chickenpox) dan campak (measles).

Bahkan, pola yang sama juga ditemukan pada wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sama-sama disebabkan oleh keluarga virus corona.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memahami sepenuhnya fenomena tersebut. Mungkin karena perbedaan respons imun pada anak dibanding pada dewasa," kata Dr Andrew Pavia dari University of Utah, dikutip dari Livescience.

"Salah satu hipotesis menyebut respons imun bawaan, yaitu respons awal yang ditujukan pada kelompok patogen, cenderung lebih aktif," lanjutnya.

Hipotesis lain menyebut bahwa anak-anak juga terinfeksi, tetapi lebih sedikit memunculkan gejala.

Dalam satu kasus, bocah 10 tahun pulang ke Zhenzhen setelah bepergian dari Wuhan bersama keluarganya. Keluarganya, yang berusia 36-66 tahun, mengalami demam, nyeri tenggorokan, diare, dan pneumonia.

Si bocah juga menunjukkan ada pneumonia akibat infeksi virus, tetapi tidak menunjukkan gejala di luar. Beberapa ilmuwan meyakini, ini adalah tipikal infeksi virus corona pada anak.

"Dipastikan bahwa anak bisa terinfeksi tanpa gejala (asimptomatis) atau memiliki gejala sangat ringan," kata dr Raina MacIntyre, ahli epidemologi dari University of New South Wales di Sydney, dikutip dari Nytimes.

Halaman 2 dari 2
(up/up)
Virus Corona Baru di China
331 Konten
China tengah digemparkan wabah pneumonia 'misterius' yang belum diketahui penyebabnya. Belakangan dikaitkan dengan virus corona jenis baru.

Berita Terkait