Berbagai Kondisi yang Diharuskan Menggunakan Alat Pacu Jantung

Berbagai Kondisi yang Diharuskan Menggunakan Alat Pacu Jantung

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 20 Apr 2020 14:32 WIB
Berbagai Kondisi yang Diharuskan Menggunakan Alat Pacu Jantung
Alat pacu jantung berfungsi menjaga fungsi jantung. (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya, hingga bisa membuat seseorang meninggal dunia. Penyakit ini sering terjadi tidak hanya pada usia lanjut, tapi pada usia produktif atau orang muda juga bisa mengalaminya.

Dalam kondisi ini, ada alat yang biasa dipakai untuk membantu menstabilkan kerja jantung, salah satunya adalah alat pacu jantung. Ada berbagai kondisi yang mengharuskan seseorang menggunakan alat tersebut di dalam tubuhnya.

"Alat pacu jantung dipasang saat detaknya terlalu lambat setelah terkena serangan jantung. Bisa karena penyakit jantung koroner yang lama, bisa juga karena usia tua jadi terlalu lambat," kata dokter jantung dari dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam keadaan tersebut, kita pasang alat pacu jantung supaya bisa jantung melaksanakan fungsinya dengan baik, memberikan sirkulasi dengan baik, memompa darah dengan baik," lanjutnya.

Selain itu, dr Vito mengatakan ada alat pacu jantung lainnya yang bisa digunakan saat mengalami gagal jantung atau lemah jantung yang disebut Cardiac Resynchronization Therapy (CRT). Fungsinya untuk menggerakkan dinding jantung dan mensinkronkan kembali pompa jantung.

ADVERTISEMENT

dr Vito mengatakan, ada lagi alat yang mirip dengan alat pacu jantung yang bernama implan kardioverter defibrillator atau Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD). Biasanya alat ini digunakan pada penderita aritmia berat atau gangguan irama jantung yang berat.

"Nah, kalau ada orang yang sering kena aritmia berat dan gangguan irama jantung yang berat dan bisa tiba-tiba bikin meninggal, dengan ICD ini. ICD ini bisa memberikan semacam electrical shock atau kejutan, agar detak jantung kembali normal," jelasnya.

Namun, dari beberapa jenis tersebut, yang paling sering digunakan adalah pacemaker yang digunakan untuk mengontrol detak jantung diri sendiri.




(sao/fds)

Berita Terkait