Makan enak saat Lebaran sudah terbayang-bayang setelah 1 bulan penuh berpuasa untuk rayakan kemenangan. Opor ayam, rendang, ketupat, sambal goreng kentang, segala macam kue, dan sirup tampaknya sudah memuaskan perut saat lebaran hari pertama.
Sepertinya kalap makan makanan bersantan sudah tak bisa dihindari. Tapi, bagaimana caranya agar tetap bisa menikmati hidangan khas lebaran, tapi kadar kolesterol tetap terjaga?
Menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, saat Lebaran umumnya tubuh memerlukan waktu untuk adaptasi dengan adanya makanan yang dikonsumsi pada jumlah banyak pada jam yang sebelumnya ketika puasa tidak ada asupan. Apalagi, puasa dinilai memiliki keterkaitan dengan menurunnya risiko penyakit arteri koroner yang menjadi pemicu utama penyakit jantung yang dikarenakan kolesterol berlebih.
"Sebenarnya saat berpuasa secara tidak langsung tubuh mampu menunjukkan kontrol diri terhadap berapa banyak kalori yang masuk ke tubuh, baik dalam bentuk makanan maupun makanan. Dengan melakukan puasa, kesehatan jantung menjadi lebih baik karena berkaitan dengan bagaimana tubuh melakukan metabolisme kolesterol dan gula darah sehingga dapat membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat," ujar dr Adeline kepada detikHealth, baru-baru ini.
"Selain itu juga (puasa) meningkatkan metabolism tubuh terhadap gula darah sehingga mengurangi risiko kenaikan berat badan dan diabetes yang terkait dengan penyakit jantung," imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjut dr Adeline, usai lebaran saatnya menyiapkan diri untuk kembali ke jadwal makan sebelumnya. Memang banyak orang yang lebih cenderung menyiapkan menu lebaran dengan hidangan lengkap khas lebaran seperti ketupat dengan opor ayam, rendang, dan sambal ati ampela, namun sebaiknya tubuh perlu adaptasi terlebih dahulu sebelum menerima asupan makanan tersebut.
"Ketika hari pertama lebaran umumnya banyak konsumsi makanan bersantan maupun gorengan. Sebaiknya sebelum konsumsi makanan tersebut ada baiknya agar tubuh kembali dapat beradaptasi dengan baik, minum air putih serta buah tinggi serat terlebih dahulu sebelum makan agar dapat membantu menetralisir kandungan lemak dari makanan yang dikonsumsi," ujarnya.
Kemudian, untuk mengontrol tubuh usai kalap makan juga disarankan untuk mengimbangi jumlah kalori yang masuk. Caranya dengan melakukan olahraga ringan hingga sedang agar bisa membakar kalori dan lemak tubuh menjadi energi dan tidak tersimpan terlalu banyak di dalam tubuh yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas.
"Tidak perlu olahraga ekstrem untuk menghilangkan lemak dan kolesterol dalam tubuh. Anda bisa berenang, jogging, bersepeda, senam maupun yoga. Olahraga dengan intensitas ringan-sedang selama minimal 30 menit setiap harinya sudah cukup untuk membantu metabolisme tubuh agar tetap prima," bebernya.
Adapun setelah makan besar saat Lebaran, untuk mencegah kolesterol terabsorpsi di dalam tubuh, dianjurkan segera konsumsi Nutrive Benecol yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE). Kandungan PSE yang strukturnya menyerupai kolesterol sehingga dapat membantu mengikat garam empedu pada saluran pencernaan dan menghambat penyerapan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi.
Nutrive Benecol dapat dikonsumsi oleh orang dewasa yang peduli akan kesehatan tubuh khususnya dalam menjaga kadar kolesterol. Untuk hasil yang optimal, dianjurkan untuk diminum 2x sehari setelah makan besar. Dengan Nutrive Benecol, kadar kolesterol dalam tubuh akan terjaga sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung yang diakibatkan oleh kadar kolesterol yang tinggi.
(akn/ega)