Otoritas China mengumumkan bahwa negaranya telah melakukan lebih dari 90 juta tes virus Corona sejak awal pandemi dimulai. Guo Yanhong, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan bahwa pada Rabu (24/6/2020) bahwa lebih dari 90 juta tes asam nukleat telah dilakukan.
"Pada 22 Juni, jumlah uji asam nukleat akumulatif yang dilakukan oleh lembaga medis dan kesehatan nasional mencapai 90,41 juta," kata Guo Yanhong.
Dikutip dari kantor berita Xinhua, pejabat China menyebut mereka telah memperluas kapasitas pengujian dari sekitar 1,26 juta tes Corona per hari pada Maret menjadi 3,78 juta tes per Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jumlah pengujian telah ditambah dua kali lipat sejak awal Maret dengan hampir 30 ribu petugas terlibat dalam pengujian asam nukleat.
Pejabat China juga telah memprioritaskan pengujian di restoran, supermarket dan pekerja pengiriman makanan di Beijing setelah kasus wabah muncul di pasar grosir Xinfadi yang disebut permulaan 'gelombang kedua virus Corona' di China.
Setelah wabah muncul di kota Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal, dalam waktu dua minggu, 6,5 juta penduduk kota telah dites. Meski demikian, para ahli masih mempertanyakan keakuratan data COVID-19 dengan mengatakan banyak orang telah terinfeksi penyakit ini dan meninggal daripada yang dilaporkan oleh negara tersebut.
(kna/up)











































