Pria Ini Nyeri Testis Usai Positif COVID-19, Gejala Baru Corona?

Pria Ini Nyeri Testis Usai Positif COVID-19, Gejala Baru Corona?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 19 Nov 2020 11:00 WIB
Male suffering with pain in the urogenital system. Disease for men. The concept of protection of sexually transmitted infections.
Pria ini nyeri testis usai positif COVID-19, gejala baru Corona? (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Pasien COVID-19 umumnya mengeluhkan gejala batuk, demam, hingga parahnya mengidap sesak napas. Namun, baru-baru ini pasien COVID-19 mengeluhkan gejala lain yaitu nyeri testis.

Dikutip dari Daily Star, pria berusia 49 tahun ini mengaku tak mengeluhkan gejala umum COVID-19 usai dinyatakan positif. Sang dokter, yang memeriksa pria asal Turki ini mengatakan kondisi nyeri testis bisa menjadi gejala langka COVID-19.

"Nyeri testis bisa menjadi tanda langka virus Corona," kata dokter yang menangani pria tersebut.

Awal mulanya, pasien ini pergi ke fasilitas medis terdekat usai bagian kiri selangkangannya dan testisnya terasa nyeri. Ia dilaporkan tidak batuk atau demam, bahkan tak mengeluhkan gejala COVID-19 anosmia, hilangnya kemampuan indra penciuman atau perasa yang belakangan menjadi gejala khas COVID-19.

Namun, sang dokter menyuruh pasien ini tes COVID-19 lantaran sebelumnya kontak erat dengan pasien positif. Pasien ini dinyatakan tak memiliki masalah lain ataupun mengidap infeksi menular seksual (IMS).

ADVERTISEMENT

Dokter yang melaporkan 'kasus tidak biasa' dalam jurnal medis mengatakan itu menunjukkan bagaimana virus Corona COVID-19 dapat menyerang orang secara berbeda.

Tidak jelas berapa banyak pria yang mengidap rasa sakit khusus ini sebagai gejala COVID-19, tetapi sebuah penelitian kecil di China menunjukkan bahwa itu umum terjadi, pada satu dari lima orang.

Para ilmuwan khawatir COVID-19 bisa memasuki testis, tempat sperma diproduksi, dan menyebabkan kerusakan jangka panjang. Kasus ini dilaporkan dalam jurnal medis Urology Case Reports oleh para dokter di Universitas Acıbadem Mehmet Ali Aydinlar di Istanbul.

"Nyeri testis pria itu tampaknya merupakan tanda klinis pertama COVID-19," jelas Dr Hakan Özveri, dokter dalam studi tersebut.

Setelah beberapa jam, penyakit itu menjadi lebih parah dan menyebar lebih jauh ke perutnya.

"Pasien dengan gejala genital yang terisolasi seperti nyeri testis/korda spermatika dan ketidaknyamanan tanpa gejala sistemik lainnya harus diikuti untuk COVID-19," jelasnya.

Tidak jelas seberapa umum masalah ini karena belum ada penelitian skala besar terhadap pasien COVID-19 yang sakit ringan dan parah.




(naf/up)