6 Fakta Rambut Kemaluan: Bisa Beruban, Menipis, Lalu Botak

6 Fakta Rambut Kemaluan: Bisa Beruban, Menipis, Lalu Botak

Zintan Prihatini - detikHealth
Minggu, 22 Nov 2020 19:36 WIB
ilustrasi vagina
Fakta unik rambut kemaluan (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Rambut kemaluan mungkin menjadi topik yang jarang sekali dibahas karena kerap ditabukan. Padahal banyak sekali fakta menarik tersembunyi di balik rimbunnya mahkota organ intim pria dan wanita ini.

Keberadaannya kadang membuat tak nyaman hingga beberapa orang mencukur rambut kemaluan secara berkala. Padahal fungsinya adalah melindungi tubuh dari infeksi kemaluan.

Tumbuh di area intim, rambut kemaluan bisa tumbuh dengan lebat baik pada pria maupun wanita. Memiliki fungsi yang baik dalam melindungi, rambut kemaluan juga memiliki fakta unik yang belum diketahui banyak orang.

Dikutip dari Little Things, berikut fakta-fakta rambut kemaluan.

1. Bisa beruban

Spesialis kandungan Sweta Singh mengatakan rambut kemaluan akan berubah warna menjadi abu-abu alias beruban seperti rambut pada tubuh bagian lain. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan, karena pada dasarnya akan ada perubahan warna di rambut kemaluan.

ADVERTISEMENT

2. Punya fungsi penting

Salah satu fungsi rambut kemaluan adalah melindungi tubuh dari gesekan saat melakukan seks. Ketika tubuh bergesekan saat bercinta, kulit akan menempel dan menyebabkan lecet yang cukup menyakitkan. Pada saat tersebut, rambut kemaluan bertindak sebagai penghalang antara kulit yang paling sering bergesekan saat berhubungan seks.

"Saya selalu merasa rambut kemaluan tidak boleh dihilangkan, karena membantu gesekan saat berhubungan seks," ujar dr Nasimeh Yazdani.

3. Pertumbuhan kembali rambut kemaluan bisa menyakitkan

Kebanyakan wanita yang mencukur, waxing, atau mencabut tidak akan menganggap hal ini mengejutkan, tetapi pertumbuhan kembali rambut kemaluan terkadang menyakitkan.

"Pertumbuhan kembali (pada rambut kemaluan) sakit karena folikel yang tumbuh ke dalam," jelas Singh.

Rambut kemaluan juga rentan terhadap risiko penipisan maupun kebotakan. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Bisa menipis seiring berjalannya waktu

Seperti rambut di area tubuh lainnya, rambut kemaluan bisa menipis atau botak seiring bertambahnya usia. Menurut Mayo Clinic, sebagian wanita akan mengalami penipisan atau kebotakan yang lebih parah karena menopause.

Jika mengalami penipisan rambut pada kemaluan di usia muda, hal itu mungkin karena obat yang sedang dikonsumsi. Diskusi bisa dilakukan bersama dokter tentang hal tersebut.

5. Memiliki rambut kemaluan lebih higienis dibandingkan tak memilikinya

Banyak wanita berpikir bahwa lebih higienis merawat rambut kemaluan namun sebaliknya, memiliki rambut kemaluan lebih higienis dari pada tidak memilikinya. Jika khawatir rambut akan menimbulkan bau atau bakteri, pastikan untuk menjaga kebersihannya dengan baik. Rambut kemaluan adalah bagian yang mudah dibersihkan, bibir vagina dan lipatan kulit yang lebih mungkin menimbulkan bau dan bakteri.

6. Melindungi tubuh dari infeksi

Seperti halnya melindungi kulit dari gesekan saat berhubungan seks, rambut kemaluan juga melindungi dari potensi virus dan bakteri. dr Yazdani menjelaskan pentingnya rambut kemaluan untuk meningkatkan mikroflora yang menyerap keringat dan mengeluarkan partikel berbahaya dari area vagina dan uretra. Sedikit luka kecil di kulit bisa membuat lebih rentan terhadap bakteri dan infeksi.



Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]