Peneliti dari Institut Samuel Oschin Comprehensive Cancer di Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan bahwa olahraga dapat dianjurkan sebagai salah satu obat disfungsi ereksi. Mereka telah berhasil mengkonfirmasi manfaat baik olahraga tersebut pada berbagai ras populasi pria.
Baca juga: Suka Makan Permen dan Gula saat Kecil, Pria Jadi Susah Ereksi?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti bertanya kepada partisipan seberapa sering mereka berolahraga, seberapa intens olahraganya, dan aktivitas fisik apa yang sering mereka lakukan. Para pria tersebut kemudian dibagi menjadi empat kategori berjenjang mulai dari sedikit aktivitas fisik sampai sangat aktif. Hasilnya sebanyak 44 persen pria dikategorikan sedikit aktivitas fisiknya dan hanya 26 persen pria yang sangat aktif.
Terkait hal tersebut peneliti juga bertanya tentang fungsi seksual para pria. Pertanyaan berfokus pada kemampuan para pria untuk ereksi, orgasme, dan juga kualitas serta kuantitas dari ereksinya.
Pada pria yang berada di kategori tingkat aktivitas tinggi hasil skor fungsi ereksinya lebih baik. Vidal melaporkan nilai rata-rata fungsi ereksi pria yang aktif sekitar 70 sedangkan pada pria yang sedikit aktif skornya hanya sekitar 33.
"Hasil yang kami peroleh ini mengkonfirmasi studi sebelumnya. Akan tetapi masih belum ada studi yang menilai bagaimana olahraga ringan berdampak pada ereksi dan fungsi seksual orang kulit hitam, suatu populasi yang mengalami peningkatan prevalensi disfungsi ereksi karena faktor obesitas, diabetes, kurang bergerak, dan status sosial ekonomi bawah," pungkas Vidal seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (2/4/2015).
Baca juga: Ereksi Terus-menerus Bisa Pengaruhi Fungsi Ginjal? Ini Penjelasannya
(fds/vta)











































