Sehari-hari Dikenal Pekerja Keras Tapi Diam-diam Pecandu Seks? Bisa Terjadi

Jakarta - Setiap orang memiliki rahasia. Rahasia terkait sisi diri yang lain tidak selamanya dianggap baik. Misalnya ada pekerja yang dikenal bertanggung jawab dan disiplin dengan hasil kerja memuaskan, namun dia memiliki sisi diri lain yang sama sekali tak terkait dengan pekerjaannya, yakni hobi melakukan sex chat di internet bahkan sampai membuatnya menjadi pecandu konten-konten pornografi.

Seseorang bisa saja bekerja dengan rajin dan tekun di tempat kerja. Tapi ketika sudah pulang, entah di kost atau di rumahnya, dia bisa saja kesepian dan kemudian mengusir sepi dengan mengakses hal-hal berbau porno dan bahkan melakuka sex chat di internet, hingga akhirnya jadi kecanduan. Nah, seseorang yang sudah kecanduan pornografi maka memerlukan cognitive behavioral therapy.

"Sebetulnya ciri-ciri orang dengan adiksi seks itu tidak terlihat kasat mata. Karena ini tidak sama hal nya dengan kasus kecanduan narkoba, ini adalah kecanduan yang disebabkan oleh keinginan yang terus-menerus yang tentunya harus diobati," ucap perempuan yang akrab disapa Diana ini dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (20/4/2015).

"Karena adiksi pornografi tidak butuh obat. Hanya butuh terapi saja," imbuh Diana.

Baca juga: Ini Saran Psikolog untuk Batasi Kunjungan ke Situs Porno

Apakah orang yang demikian bisa dikatakan berkepribadian ganda? Menurut pengasuh konsultasi pasikologi seks dan perkawinan detikHealth, Rosdiana Setyaningrum, tidak relevan mengaitkan seseorang yang punya masalah kecanduan seks dengan kepribadian ganda atau split personality. Karena menurutnya hal itu jelas-jelas berbeda.


"Seseorang bisa aja punya kepribadian ganda, biasanya disebabkan oleh trauma berat di masa kecil. Tapi tidak ada hubungannya dengan seks," terang Diana.

Diana lantas mencontohkan hal-hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki kepribadian ganda, misalnya seseorang disiksa orang tua, sisi satu merasa trauma namun sisi lainnya menjadikan ia seorang yang agresif terhadap siksaan. "Dan kita nggak bisa memberikan stereotype pada kebalikannya. Misal dulunya dia suka disiksa orang tua, berarti dia punya sifat pendendam. Begitu seterusnya," ujarnya.

"Kepribadian tidak berbahaya, ini bukan masalah serius. Hanyalah masalah kepribadian, kasusnya pun sangat jarang. Seperti yang dikatakan sebelumnya, perilaku pada kepribadian ganda nggak selalu sama satu orang dengan yang lain," imbuh Diana.

Baca juga: Studi: Kebanyakan Nonton Film Porno Bisa Bikin Pria Malas Menikah

(Nurvita Indarini/Nurvita Indarini)