Hormon Ditambah, Masalah Kejantanan Pria Belum Tentu Terselesaikan

Hormon Ditambah, Masalah Kejantanan Pria Belum Tentu Terselesaikan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 26 Feb 2016 18:34 WIB
Hormon Ditambah, Masalah Kejantanan Pria Belum Tentu Terselesaikan
Foto: thinkstock
Sydney - Sudah menjadi rahasia umum jika pria juga mengalami penurunan kadar hormon seks atau testosterone saat menua, seperti halnya wanita. Menariknya, banyak yang meyakini hal ini dapat terselesaikan dengan mudah bila hormonnya ditingkatkan.

Pemahaman ini pun dimanfaatkan oleh sebagian industri farmasi di dunia untuk mengembangkan berbagai produk suplemen testosterone. Namun apakah ini benar-benar efektif?

Lewat sebuah percobaan yang dilakukan belakangan, jawabannya dipastikan hormon ini tidak terlalu berguna, baik terhadap fungsi seksual secara fisik maupun vitalitas mereka. Penelitian dilakukan terhadap 790 pria berusia 65 tahun ke atas dan memiliki kadar testosterone yang rendah. Rata-rata penyebabnya hanya usia dan sebagian mengalami obesitas yang juga ditengarai berdampak terhadap rendahnya hormon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing dari mereka diberi gel yang mengandung testosterone atau alternatif sejenis selama satu tahun penuh. Ternyata, terjadi peningkatan aktivitas seksual, dan sebagian lainnya pulih dari disfungsi ereksi. Namun efek yang ditimbulkan tidak lebih baik dari konsumsi obat penambah stamina seperti Viagra.

Baca juga: Studi Sebut Terapi Testosteron Belum Tentu Ampuh Atasi Masalah Ejakulasi

Ambil contoh bila seorang pria biasanya mendapatkan aktivitas seksual 2-3 dalam sebulan, maka setelah menggunakan testosterone bisa terjadi penambahan aktivitas sebanyak 3-4 kali. Namun kondisi ini hanya akan bertahan selama 9 bulanan saja.

Pria yang memakai gel testosterone juga mengalami perbaikan mood dan penurunan depresi. Akan tetapi vitalitas mereka tak lebih baik dari pria-pria yang menjalani terapi testosterone, bahkan mereka yang hanya diberi plasebo atau obat-obatan tidak aktif lainnya, begitu juga dengan fungsi seksual pada fisiknya.

"Jika Anda berusia paruh baya dan sudah mulai kehilangan gairah seks Anda, lupakan (suplemen, red) testosterone," tegas Prof David Handelsman dari University of Sydney dan Concord Hospital yang mempelajari dampak testosterone selama bertahun-tahun namun tidak terlibat dalam penelitian ini.

Baginya, suplemen testosterone baiknya digunakan oleh mereka yang memang mengidap gangguan pada sistem reproduksinya. Itupun jumlah kasusnya tak banyak.

"Menopause pada pria itu juga mitos, sebab pada pria yang sehat luar biasa, tidak terjadi penurunan kadar testosterone," tambah Prof Handelsman seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (26/2/2016).

Penurunan ini biasanya merupakan efek samping dari kondisi kesehatan tertentu seperti obesitas, penyakit jantung, sleep apnea atau karena pernah menjalani operasi. Jumlah testosterone yang turun sebesar 1 persen tiap tahunnya.

Baca juga: 5 Pengaruh Testosteron, Mulai dari Rambut Botak Hingga Ukuran Mister P (lll/up)

Berita Terkait