Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum pernah melakukan eksperimen terkait hal ini kemungkinan karena dikhawatirkan mengundang kontroversi. Mengirimkan pasangan di dalam wahana dan merekamnya untuk dipelajari dianggap tidak etis.
Oleh karena itu saat ini dunia hanya bisa memprediksi kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi oleh pasangan yang ingin bercinta di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli fisika John Millis, PhD, dari Anderson University mengatakan bisa saja di luar angkasa sang pria akan lebih sulit untuk ereksi. Hal ini karena aliran darah ke penis di luar angkasa sedikit terganggu akibat kondisi minim gravitasi.
"Rangsangan pada pria bisa jadi hal yang menantang meski kemungkinannya tetap bisa dilakukan," kata John seperti dikutip dari BuzzFeed.
Selain itu gerakan penetrasi juga lebih sulit dilakukan. Alasannya dengan kondisi minim gravitasi setiap gerakan yang dilakukan individu malah akan mendorongnya ke arah berlawanan.
"Jadi astronaut harus benar-benar terikat tidak hanya pada stasiun luar angkasanya tapi juga pada satu sama lain. Hal ini bisa membuat gerakan mekanis seks lebih sulit dan juga lebih canggung," ungkap John.
Astronaut Mike Massimino dalam sebuah wawancara mengatakan sebenarnya bisa saja seks dilakukan di luar angkasa dengan catatan sebagai aktivitas rekreasi. Yang menjadi kekhawatiran adalah bila seks dilakukan untuk memperoleh keturunan, karena pasti kondisi minim gravitasi akan memengaruhi perkembangan janin dalam rahim.
"Kalau Anda bercinta bukan untuk memperoleh keturunan tapi karena hanya ingin mencobanya silahkan saja. Tapi bagaimana kalau janin harus berkembang dalam kondisi gravitasi nol? Kemungkinan sangat tidak bagus," pungkas Mike seperti dikutip dari Menshealth.
Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Manusia Berada di Luar Angkasa Selama Setahun (fds/vit)











































