Siapa mereka? Sebuah situs jejaring sosial untuk orang-orang yang mencari donor sperma di Australia, Co-Parent Match baru-baru ini memasang pengumuman bahwa mereka sedang mencari pendonor sperma berambut merah. Pengumuman ini juga dipasang di laman Facebook resmi mereka, lengkap dengan tagar #SaveGingers.
Kabarnya hal ini dilakukan karena mereka didesak oleh para anggota perempuan mereka yang memimpikan, bahkan ada yang mengatakan terobsesi memiliki anak berambut merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pria Tak Luput Risiko Kanker Prostat, Kecuali yang Punya Rambut Begini
Pengumuman yang dipasang di laman Facebook Co-Parent Match untuk mencari donor sperma pria berambut merah. (Foto: Facebook/Co-Parent Match) |
Nyatanya, lanjut Kearns, pendonor mereka yang berambut merah hanya berkisar 2 persen saja.
Kebanyakan pendonor berambut coklat yaitu sebesar 53 persen. Sisanya adalah berambut hitam (26 persen), pirang (14 persen), blasteran (3 persen), abu-abu (1 persen) dan botak (1 persen).
"Karena tingginya permintaan, kami pun aktif merekrut pria-pria berambut merah ini," tambahnya.
Pengumuman ini cukup mendapatkan respons positif. Banyak netizen yang ikut berkomentar sembari menandai pengumuman itu ke teman-teman mereka yang berambut merah, serta ikut mendesak mereka untuk menyumbangkan benihnya.
Sayangnya, secara ilmiah, karakteristik rambut merah biasanya berasal dari gen resesif. Meskipun memiliki orang tua berambut merah akan meningkatkan peluang seorang anak untuk memiliki rambut berwarna sama, tetapi tidak ada jaminan kecuali kedua orang tuanya juga berambut merah.
Baca juga: Bagi yang Rambutnya Merah, Punya Uban Justru Lebih Sehat (lll/fds)












































Pengumuman yang dipasang di laman Facebook Co-Parent Match untuk mencari donor sperma pria berambut merah. (Foto: Facebook/Co-Parent Match)