"Rumah sakit umumnya mengandalkan teknik masturbasi untuk mengumpulkan sperma tanpa bantuan alat. Hal ini bisa membuat proses mengeluarkan sperma di tempat sulit bagi beberapa pria," kata perwakilan perusahaan seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/4/2019).
Alat pengekstrak sperma tersebut pada dasarnya mesin dengan lubang yang bisa bergerak meniru vagina wanita. Mesin juga bisa diatur temperatur, kelembapan, kecepatan, dan kekuatannya agar menyerupai simulasi saat sedang bercinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya kasihan buat siapapun yang bertugas membersihkan mesin itu," kata satu pengguna Facebook.
"Meski ukuran penis saya cocok dengan alat itu, saya menolak diperlakukan seperti kuda ternak," lanjut pengguna lain.
Mesin pengekstrak sperma dari depan. Foto: Reuters |
Jiangsu Sanwe Medical Science and Technology mengklaim kalau mesin pengekstrak spermanya adalah teknologi yang ramah pengguna. Mesin sudah dijual ke klinik di Amerika Serikat, Jerman, Rusia, hingga Perancis.












































Mesin pengekstrak sperma dari depan. Foto: Reuters