Prosedur amputasi penis menurut ahli sudah dilakukan manusia sejak zaman dulu. Sebagai contoh kekaisaran China dan Jepang kuno diketahui pernah melakukan kebiri lewat potong penis sebagai bentuk hukuman untuk kriminal.
Ada juga mereka yang sengaja memotong penis sendiri untuk alasan kerohanian seperti dilakukan beberapa biksu Buddha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seseorang yang menjalani amputasi penis karena kanker mungkin kehilangan sebagian saja, atau bisa juga seluruhnya. Menurut American Cancer Socitey pada amputasi sebagian biasanya akan disisakan 2-3 cm batang penis untuk memudahkan sang pria kencing.
"(Pada penektomi total) urinasi tetap bisa dikontrol karena otot sphincter yang berfungsi sebagai keran di uretra tidak diganggu, hanya saja pria mungkin perlu duduk untuk urinasi," tulis American Cancer Society.











































