6 Penyebab Miss V Gatal-gatal Sehabis Bercinta

6 Penyebab Miss V Gatal-gatal Sehabis Bercinta

Elsa Himawan - detikHealth
Senin, 27 Jul 2020 21:44 WIB
6 Penyebab Miss V Gatal-gatal Sehabis Bercinta
Gatal-gatal sehabis bercinta ada banyak penyebabnya (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Usai melakukan aktivitas hubungan seksual, seringkali vagina terasa gatal. Kondisi itu menimbulkan perasaan tidak menyenangkan oleh semua kaum hawa.

Biasanya vagina yang terasa gatal hanya sesekali terjadi dan tidak perlu terlalu kamu cemaskan. Seringkali gatal akan sembuh dengan sendirinya.

Namun kurangnya pelumasan selama hubungan intim atau terlalu banyak gesekan juga bisa memicu rasa gatal pada vagina. Jika hal ini yang menjadi permasalahan, gejalanya mungkin akan membaik dengan cara tidak melakukan kegiatan bercinta dulu selama beberapa hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika gejalanya menetap, kemungkinan dikarenakan adanya reaksi alergi, PMS (premenstrual syndrome), juga penyakit kelamin.

Dikutip dari Healthline, berikut penyebab vagina terasa gatal usai berhubungan intim:

ADVERTISEMENT

1. Alergi sperma (air mani)

Biasanya dialami oleh wanita yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual, tetapi kadang-kadang bisa terjadi juga karena melakukan pergantian pasangan. Gejala alergi dapat dipengaruhi pada bagian tubuh manapun yang bersentuhan dengan cairan sperma, termasuk vagina, mulut, dan kulit. Gejala ini biasanya mulai terjadi dalam 10 hingga 30 menit setelah berkontak dengan air mani.

2. Alergi lateks pada kondom

Kamu bisa mengalami alergi dengan sesuatu yang mengandung bahan lateks, salah satunya adalah kondom. Ciri-ciri yang dialami biasanya, vagina terasa gatal dan kemerahan. Namun, dampak yang lebih parahnya bisa menyebabkan pilek, bersin, gatal tenggorokan, mata berair, batuk, hingga kesulitan bernapas.

3. Vagina kering

Kekeringan adalah penyebab umum dari gatal pada vagina setelah berhubungan seksual. Hal ini dikarenakan kulit kering pada area vulva, terjadi ketika tidak cukup cairan yang diproduksi untuk melumasi dinding vagina dengan baik.

4. Ketidakseimbangan pH

pH adalah ukuran seberapa asam atau basa suatu zat. pH diukur dengan skala 0 hingga 14. Keseimbangan pH vagina berada di antara 3,8 dan 4,5. Tingkat keasaman ini menciptakan penghalang pelindung yang mencegah pertumbuhan berlebih dari bakteri dan ragi yang berbahaya. pH yang tak seimbang dapat menyebabkan resiko infeksi vagina, sehingga organ reproduksi akan terasa gatal.

5. Infeksi vagina

Meskipun beberapa infeksi vagina dapat ditularkan secara seksual, tetapi tidak semuanya berasal dari Infeksi Menular Seksual (IMS). Infeksi vagina sendiri dapat berkembang dari bakteri ataupun jamur, seperti ragi, dan parasit.

6. Penyakit kelamin

Penyakit menular seksual juga bisa menjadi penyebab vagina terasa gatal setelah berhubungan intim. Penyakit itu meliputi klamidia, trikomoniasis, dan gonore. Dalam hal ini, kamu harus memperhatikan gejala lainnya, seperti sering mengalami pendarahan di vagina, buang air kecil terasa menyakitkan, adanya sensasi terbakar setiap buang air kecil, dan lainnya.

Halaman 2 dari 2
(up/up)

Berita Terkait