Dosen di Palembang Ditangkap Gegara Seks Oral, Ini Risiko Kesehatannya

Dosen di Palembang Ditangkap Gegara Seks Oral, Ini Risiko Kesehatannya

Elsa Himawan - detikHealth
Sabtu, 15 Agu 2020 08:05 WIB
Dosen di Palembang Ditangkap Gegara Seks Oral, Ini Risiko Kesehatannya
Foto: Polisi saat melakukan rilis kasus dosen seks oral dengan anak jalanan di Mapolrestabes Palembang (Raja Adil Siregar/detikcom)
Jakarta -

Seorang oknum dosen di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial RK (43) diamankan polisi saat sedang melakukan seks oral dengan anak jalanan. Aksi itu diduga terjadi di sebuah pondok kecil dekat Jalan Gubernur Bastari, pukul 23.30 WIB, Kamis (13/8).

RK disebut memberi uang kepada remaja laki-laki tersebut berkisar Rp 20-25 ribu. RK diduga bukan pertama kalinya melakukan aksi seks oral dengan anak jalanan.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, menjelaskan melakukan seks oral dengan sembarang orang berisiko terkena penyakit menular. Ini karena sulit untuk mengetahui pasti tingkat kebersihan dan status penyakit yang diidap orang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, kalau anak jalanannya nggak pernah gosok gigi, otomatis menimbulkan penyakit pada mulutnya. Lalu, kalau dia punya penyakit sariawan yang nggak sembuh-sembuh, misalnya dikarenakan herpes. Kemudian, ia melakukan oral seks, bisa saja menular ke dosen itu," ujar dr Boyke saat dihubungi detikcom, Jumat (14/08/2020).

dr Boyke menyampaikan bahwa oral seks lebih baik dilakukan dengan pasangan sendiri yang tentunya bersih dari penyakit menular seksual (PMS) dan menjaga kebersihan area mulut.

ADVERTISEMENT

"Kalau mau melakukan oral sex, harus tahu dulu kebersihan mulut dan alat kelaminnya," pungkasnya.

Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh seksolog dr Heru Oentoeng, M Repro, SpAnd, dari Siloam Hospitals, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia mengungkapkan bahwa aktivitas seksual dalam jenis apa saja, baik oral, penetrasi vagina, ataupun anal akan berpotensi menularkan PMS.

"Kalau sama-sama bersih, nggak akan berdampak negatif karena masih terbilang aman," ujar dr Heru pada detikcom saat dihubungi terpisah.




(fds/fds)

Berita Terkait