Ukuran Mr P Memendek Usai Kena COVID-19, Gejala Baru Lagi?

ADVERTISEMENT

Ukuran Mr P Memendek Usai Kena COVID-19, Gejala Baru Lagi?

Atilah Tia Abelta - detikHealth
Minggu, 13 Feb 2022 18:23 WIB
Diet, fitness and health concept presented by yellow banana wrapped in measure tape isolated on yellow paper background
Mr P memendek gara-gara COVID-19? (Foto: iStock)
Jakarta -

Virus Corona tidak hanya menyerang saluran pernapasan saja, tetapi juga disebut bisa memicu masalah pada penis pria.

Seperti kasus seorang pria di Amerika Serikat, misalnya, yang telah menarik perhatian media luas atas apa yang dia yakini sebagai efek samping dari Virus Corona, yakni menyusutnya ukuran penis.

Dalam episode podcast saran Slate "How to Do It" yang disiarkan pada Minggu, 9 Januari lalu, pembawa acara Jessica Stoya dan Rich Juzwiak membahas sebuah surat dari seorang pendengar. Dia adalah seorang pria berusia 30 tahun yang mengalami sejumlah masalah dengan penisnya akibat COVID-19.

Dalam surat tertulis bahwa pria itu tertular virus pada Juli 2021 dan dirawat di rumah sakit. Setelah dipulangkan, dia mengalami beberapa masalah disfungsi ereksi.

Menyusut hampir 4 cm

Menurutnya, sebelum terkena COVID-19 penisnya berukuran di atas rata-rata. Namun pasca terinfeksi virus Corona, dia merasa ukuran penisnya menyusut sekitar satu setengah inci atau 3,81 cm.

Dokter menyebut penyusutan itu mungkin disebabkan karena kerusakan pembuluh darah. Ada kemungkinan penyusutan tersebut juga bersifat permanen.

Penyebab penis bisa menyusut

Hingga kini, hubungan COVID-19 dengan sistem reproduksi masih abu-abu. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mencari pengaruh infeksi virus Corona terhadap masalah sistem reproduksi, salah satunya disfungsi ereksi.

Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller di Florida, AS, menganalisis jaringan penis dari empat pria yang sebelumnya tertular virus Corona. Dua di antaranya menjalani operasi untuk prostesis penis dan mengobati disfungsi ereksi.

Peneliti menemukan jejak virus masih bisa ditemukan di alat kelamin dalam waktu beberapa bulan setelah infeksi virus Corona.

Seiring temuan tersebut, temuan yang dipublikasikan di World Journal of Men's Health pada Juli 2021 semakin meyakinkan para peneliti bahwa virus dapat membatasi suplai darah ke alat kelamin. Pada waktu tertentu, kondisi tersebut dapat memicu kesulitan untuk mencapai ereksi.



Simak Video "Mengenal Hiposmia, Gejala Baru Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT