Pada umumnya, bentuk vagina wanita memiliki perbedaan. Vagina dan struktur luar vulva secara alami memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang beragam. Oleh karena itu, sebagian besar wanita banyak bertanya apakah bentuk vagina mereka normal atau tidak.
Secara keseluruhan, vagina wanita memiliki bentuk yang serupa, tetapi vagina juga dapat sangat bervariasi dari segi panjang lebar, bentuk labia, atau bibir, jumlah rambut kemaluan, warna, maupun keputihan dan bau.
Dikutip dari Medical News Today, berikut penjelasan dari bentuk, ukuran, dan warna vagina:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bentuk Vagina
Ketika orang menyebut vagina, ini berarti bagian luar alat kelamin yang terlihat. Istilah anatomi untuk daerah ini adalah vulva. Vulva mencakup banyak struktur, seperti labia mayora dan labia minora, atau bibir dalam dan luar. Ini adalah lipatan kulit yang mengelilingi lubang vagina dan uretra. Tergantung pada ukuran dan bentuk struktur eksternal, penampilan vulva dapat sangat bervariasi.
Beberapa karakteristik umum vulva meliputi:
Bibir luar vulva, atau labia mayora, biasanya lebih panjang pada beberapa orang. Bibir mungkin menggantung rendah, dan kulit mungkin tampak tipis, atau mungkin tebal dan bengkak. Bibir luar biasanya relatif halus dan tidak terlipat sebanyak bibir bagian dalam.
Bibir bagian, atau labia minora, biasanya terlihat. Mereka mungkin menjuntai di bawah bibir luar atau menonjol. Satu bibir bagian dalam mungkin lebih panjang dari yang lain. Asimetri di labia tidak selalu menjadi perhatian.
Bagian dalam vagina, seperti tabung panjang dengan area terlipat yang dapat mengembang dan berkontraksi. Vagina dapat terlihat lebih lebar atau lebih longgar setelah melahirkan. Ini karena jaringan vagina mengembang untuk memberi ruang bagi bayi untuk melewati jalan lahir. Vagina dapat kembali ke ukuran sebelum hamil, atau mungkin tetap sedikit melebar.
Selaput dara merupakan selaput tipis yang pada kebanyakan wanita, sebagian menutupi lubang vagina. Selaput dara sangat bervariasi dalam bentuk dan elastisitas, dan juga dapat berubah seiring bertambahnya usia atau selama kehamilan.
Bagi sebagian orang, selaput dara dapat menunjukkan apakah seseorang masih perawan atau tidak, namun salah. Pertama kali seseorang berhubungan seks, mereka mungkin berdarah, tetapi ini tidak berlaku untuk semua orang. Salah satu alasannya mungkin karena robekan pada selaput dara.
2. Ukuran Vagina
Vagina dapat berubah ukuran, atau panjangnya, misalnya untuk menampung tampon, jari, atau penis. Hal ini dilakukan dengan meregangkan dan memanjangkan. Ini juga menggerakkan leher rahim dan rahim ke atas.
Panjang vagina bervariasi, tetapi panjang rata-rata hanya di bawah 4 inci. Dalam penelitian 2016, peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk mengukur panjang, lebar, dan sudut vagina partisipan. Beberapa orang memiliki ukuran vagina hingga 7 inci.
Selanjutnya: Warna Vagina
3. Warna Vagina
Warna kulit pada vagina secara alami bervariasi, termasuk kulit vulva. Warna vulva bisa saja berwarna merah anggur, atau merah jambu tergantung pada aliran darah. Selama bergairah, aliran darah meningkat, dan vulva mungkin tampak keunguan.
Beberapa orang mencatat, perubahan warna vulva terjadi ketika mereka memiliki kondisi medis tertentu seperti infeksi jamur. Hal ini dapat menyebabkan vulva tampak ungu atau merah.
Rambut kemaluan juga dapat membantu melindungi alat kelamin dari penyakit bakteri. Ini juga dapat menunjukkan kematangan seksual, karena biasanya berkembang selama masa pubertas. Jumlah, warna, dan tekstur rambut kemaluan bervariasi dari orang ke orang. Faktanya, rambut kemaluan cenderung menipis seiring bertambahnya usia karena perubahan terkait hormon.
Selain itu, ada keputihan dan sekresi yang membantu menjaga jaringan vagina tetap sehat. Beberapa orang menggunakan warna dan konsistensi keputihan mereka untuk melihat masa kesuburan.
Perubahan keputihan dapat mengindikasikan adanya infeksi yang memerlukan perhatian medis. Seseorang harus menemui dokter jika mereka memiliki cairan berwarna hijau, abu-abu, atau berbau busuk.
Vagina secara alami mengandung bakteri dan ragi yang dapat menyebabkan bau. Baunya bisa bervariasi dari manis hingga metalik. Siklus menstruasi seseorang, kesehatan secara keseluruhan, dan flora alami vagina semuanya dapat mempengaruhi bau vagina.
Biasanya, variasi bau vagina tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bau yang tidak sedap dapat mengindikasikan infeksi seperti vaginosis bakteri atau trikomoniasis.
Simak Video "Mengenal Teknologi Chip 'Vagina': Fungsi hingga Cara Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)











































