Studi menunjukkan menonton pornografi berpeluang membuat seseorang sulit memisahkan hubungan seksual dalam fantasi dan kenyataan. Efek lainnya juga menyebabkan masalah dalam kehidupan sosial dan memicu perilaku buruk.
Seseorang yang menonton pornografi juga cenderung mempercayai pandangan dangkal tentang seks dan memiliki pemahaman yang salah tentang aspek-aspek tersebut. Dengan demikian, akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Kecanduan menonton pornografi pada pria misalnya, kerap menimbulkan perasaan tidak puas dengan kehidupan seksual aslinya. Mereka juga dibayangi risiko disfungsi ereksi. Ada kesulitan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi tanpa rangsangan pornografi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa disadari, efek kecanduan pornografi juga berpengaruh pada cara seseorang berinteraksi secara sosial. Bahkan, sering muncul rasa malu karena kebiasaan yang disembunyikan.
Selain itu, pornografi berdampak buruk pada hubungan seksual dan meningkatkan risiko perilaku seksual yang tidak sehat. Bagi seseorang yang kecanduan pornografi, dapat meningkatkan keinginan untuk memiliki banyak pasangan seksual, otomatis hal ini dapat memicu terjadinya penyebaran penyakit menular seksual.
Bagi seseorang yang sudah terpengaruh oleh pornografi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruknya.
Pertama, tingkatkan hubungan sosial agar dapat teralihkan dari tontonan pornografi. Kedua, penting untuk memahami bahwa pornografi bukanlah sumber informasi seks yang sehat. Ketiga, membangun hubungan sosial yang kuat dan beralih pada hubungan cinta dan lingkungan pertemanan yang sehat.
Apabila seseorang sudah kesulitan mengendalikan kecanduan pornografi, sebaiknya segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Selain itu, dapat mengalihkan perhatian dengan mencari atau mengikuti kegiatan yang positif, seperti membuat daftar tugas harian dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial di luar rumah.
(naf/naf)











































