10 Penyebab Mr P Sakit Setelah Berhubungan Intim

10 Penyebab Mr P Sakit Setelah Berhubungan Intim

Syifaa F Izzati - detikHealth
Rabu, 08 Nov 2023 20:30 WIB
10 Penyebab Mr P Sakit Setelah Berhubungan Intim
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrii Zastrozhnov
Jakarta -

Rasa sakit setelah berhubungan intim seringkali dikeluhkan oleh para wanita. Namun pada beberapa kasus, pria juga merasakan sakit setelah bercinta. Umumnya, apa penyebabnya?

Rasa sakit yang dialami pria pasca bercinta ini dapat mempengaruhi kenikmatan kala bercinta, performa, hingga penurunan libido. Walhasil, penting untuk memahami penyebab rasa sakit yang muncul, kemudian memberikan penanganan tepat.

Adapun penyebab rasa sakit ini bisa disebabkan oleh masalah saraf, kondisi kulit, hingga kecemasan. Dikutip dari Health, berikut adalah sederet kemungkinan penyebab Mr P sakit setelah bercinta:

1. Mr P bengkok

Penyakit Peyronie, juga dikenal sebagai Mr P bengkok, adalah penyebab umum nyeri pada Mr P setelah bercinta. Penyebab pastinya belum diketahui dengan jelas, tetapi para peneliti menduga cedera penis akut atau kronis atau penyakit autoimun dapat menyebabkan kondisi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Herpes genital

Luka yang menyakitkan atau ruam yang melepuh pada alat kelamin bisa dipicu oleh penyakit herpes, infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi dan dapat menyerang semua jenis kelamin.

Herpes genital disebabkan oleh salah satu dari dua jenis virus herpes simpleks (HSV). HSV-2 adalah penyebab utama herpes genital, tetapi seseorang juga dapat tertular dari HSV-1, virus yang sama yang menimbulkan, cold sore, yakni lesi atau lepuhan pada kulit seperti sariawan, di mulut.

ADVERTISEMENT

3. Ujung Mr P yang membengkak

Pembengkakan pada kulup Mr P, yang disebut balanitis, sering kali disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi kulit lainnya. Salah satu gejala awalnya adalah Mr P terasa nyeri atau kulit kemerahan.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang tidak disunat atau memiliki diabetes yang tidak terkontrol. Meskipun balanitis dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, infeksi jamur adalah penyebab yang sering terjadi.

4. Masalah saraf

Seseorang yang rutin berolahraga yang melibatkan tekanan pada selangkangan atau duduk dalam waktu lama, seperti bersepeda, bisa jadi mengalami cedera pada saraf pudendal, yakni saraf pemberi sensasi pada area genital.

Hubungan seksual yang menyakitkan adalah salah satu dari banyak kemungkinan gejala neuralgia pudendal, rasa sakit di satu atau beberapa area yang dipersarafi oleh saraf pudendal.

5. Prostatitis

Rasa sakit saat ejakulasi sering kali merupakan tanda prostatitis, yaitu peradangan pada prostat. Prostatitis dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dalam atau di sekitar anus, penis, testis, dan perut bagian bawah atau punggung.

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk komplikasi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS).

6. Frenulum Pendek atau Ketat

Frenulum adalah lapisan kulit di bagian bawah Mr P yang mengikat glans (kepala penis) ke kulup. Frenulum yang pendek atau ketat, yang dikenal sebagai frenulum breve, dapat mempersulit kulup untuk ditarik kembali.

Ketika seseorang mengalami ereksi, jaringan yang kencang itu dapat memiringkan kepala Mr P ke bawah, mengakibatkan ereksi yang menyakitkan dan rasa sakit saat berhubungan intim.

7. Masalah kulit

Sebagai contoh, orang dengan psoriasis dapat mengembangkan bercak bersisik pada alat kelamin mereka. Pada pria, ruam dapat muncul pada kepala Mr P, batang Mr P, testis, area kemaluan, bokong, perineum (area antara anus dan skrotum), dan semua lipatan kulit yang berdekatan.

Selain itu, jika terdapat bercak putih tipis pada Mr P, seseorang mungkin menderita sklerosis lichen. Ini adalah kondisi yang menyebabkan kulit tidak merata, berubah warna, dan tipis. Orang dengan kondisi ini bisa mengalami robekan pada kulit Mr P saat berhubungan intim atau saat ereksi.

8. Ketegangan atau Kecemasan

Nyeri pada area genital juga dapat dikaitkan dengan pemicu stres emosional. Studi menemukan bahwa pria dengan nyeri panggul memiliki tingkat kecemasan dan kekhawatiran yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami nyeri panggul.

9. Kulup yang ketat

Kulup, bagian yang menutupi kepala Mr P jika tidak disunat, akan tertarik ke belakang saat ereksi. Ketika lipatan kulit tersebut tersangkut atau menyempit di ujungnya dan tidak dapat ditarik kembali, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini disebut fimosis.

Fimosis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak berjenis kelamin laki-laki saat lahir. Pada orang dewasa, hal ini sering kali disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang mendasari atau cedera pada kulup.

Krim steroid dan peregangan kulup yang lembut dapat diresepkan. Pada kasus yang berulang, sunat disarankan.

10. Terlalu Banyak Berhubungan Seks

Jika seseorang melakukan hubungan seks lebih banyak dari biasanya, Mr P mungkin akan terasa sakit. Ketidaknyamanan jenis ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Halaman 3 dari 2
(vyp/vyp)

Berita Terkait