5 Hal Aneh yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Orgasme, Termasuk Sakit Kepala

5 Hal Aneh yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Orgasme, Termasuk Sakit Kepala

Atta Kharisma - detikHealth
Kamis, 07 Mar 2024 21:00 WIB
5 Hal Aneh yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Orgasme, Termasuk Sakit Kepala
Foto ilustrasi: thinkstock
Jakarta -

Orgasme adalah sensasi penuh kenikmatan yang dicapai setiap pasangan saat berhubungan intim. Meskipun begitu, masih banyak misteri seputar orgasme yang hingga saat ini masih belum terpecahkan oleh para ahli.

Misalnya, beberapa orang bisa mengalami gejala-gejala setelah orgasme, seperti sakit kepala, menangis, bersin, dan lain sebagainya. Namun, belum banyak data atau penelitian yang bisa menjelaskan penyebab dari hal tersebut. Akibatnya, beberapa orang mengira gejala-gejala itu menandakan kondisi kesehatan yang serius.

Berikut hal-hal yang bisa terjadi setelah orgasme beserta penjelasan dari para ahli, dikutip dari Huffpost.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sakit Kepala

Beberapa orang bisa mengalami sakit kepala setelah orgasme. Sakit kepala pasca orgasme ini kerap menyerang pria dan orang yang mengidap migrain.

Biasanya, sakit kepala tersebut hanya berlangsung selama beberapa menit. Tapi pada beberapa kasus, sakit kepala bisa bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari.

ADVERTISEMENT

"Beberapa orang melaporkan rasa sakit yang semakin meningkat saat mereka terangsang, kebanyakan orang yang mengalami ini melaporkan sakit kepala yang parah dan tiba-tiba tepat sebelum atau selama orgasme," ungkap penulis Becoming Cliterate: Why Orgasm Equality Matters-And Hot to Get It, Laurie Mintz.

Meski penyebab sakit kepala saat orgasme masih belum diketahui sepenuhnya, beberapa ahli percaya hal tersebut dipicu oleh lonjakan hormon adrenalin saat berhubungan seks.

Sakit kepala akibat berhubungan intim biasanya bukan menjadi gejala yang serius. Tapi pada kasus yang langka, sakit kepala bisa disertai dengan gejala lain seperti muntah atau kaku di leher. Jika mengalami hal tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit yang lebih serius.

2. Menangis

Percaya atau tidak, menangis setelah orgasme ternyata merupakan hal yang cukup umum terjadi. Mintz mengungkapkan hal ini bukan disebabkan oleh perasaan sedih, melainkan karena rasa kedekatan dan cintah terhadap pasangan.

"Hal ini paling sering terjadi dalam konteks hubungan dekat dan penuh cinta, dan sebenarnya terkait dengan emosi bahagia," ucapnya.

Sementara itu, pakar terapi seks Vanessa Marin mengatakan menangis pasca orgasme juga dikenal dengan sebutan Postcoital Dysphoria.

"Ini dikenal sebagai Postcoital Dysphoria. Banyak orang melaporkan merasa sedih, kewalahan, menangis, atau emosional setelah orgasme," bebernya.

3. Euforia atau Gembira Berlebihan

Selain membuat menangis, orgasme juga bisa membuat sejumlah orang merasa euforia atau gembira yang berlebihan.

"Bagi sebagian orang, perasaan euforia itu tampak sangat intens. Suasana hati mereka meningkat, mereka merasa lebih positif, dan kepercayaan diri mereka meningkat. Kami tidak begitu tahu mengapa orgasme dapat memicu reaksi berbeda pada orang yang berbeda," ucap Marin.

4. Bersin

Para peneliti juga masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab bersih setelah orgasme. Namun, beberapa berspekulasi hal tersebut disebabkan oleh kesalahan sinyal pada sistem saraf otonom yang berperan dalam mengatur refleks, seperti bersin dan rangsangan seksual.

"Kadang-kadang sinyal dalam sistem ini salah, dan saya pikir ini mungkin menjadi alasan mengapa beberapa orang bersih ketika memikirkan tentang seks," jelas spesialis THT dari Rumah Sakit John Radcliffe Oxford, dr Mahmood Bhutta.

5. Kaki Gemetar

Beberapa wanita mengaku kakinya gemetar setelah mengalami orgasme. Selama klimaks, otot-otot tubuh akan menegang, dan bukan hanya di area intim saja.

Ketika seks selesai dan otot-otot tubuh mulai mengendur, maka gemetar, kram, atau kontraksi dapat terjadi. Spesialis obstetri dan ginekologi Jessica Williams mengatakan kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi air putih, atau makanan yang mengandung kalium, seperti pisang, alpukat, atau yogurt.

"Ketahuilah kondisi normal tubuh Anda, dan jika kaki Anda gemetar, pastikan untuk tetap terhidrasi," ucapnya.




(ath/suc)

Berita Terkait