Berdasarkan penelitian terbaru, paparan DNA dan hormon selama perkembangan dikatakan sebagai dua faktor utama yang menentukan seberapa besar penis seorang pria. Lalu, di usia berapa penis dapat berhenti tumbuh?
"Sebagian besar pertumbuhan penis terjadi selama masa pubertas, hormon testosteron meningkat," kata ahli urologi dan pakar kesehatan seksual, Dr Jamin Brahmbhatt, dikutip dari Unilad, Selasa (12/8/2025).
"Sekitar usia 18 tahun atau akhir masa SMA bagi kebanyakan laki-laki, panjang dan ketebalannya pada dasarnya sudah terbentuk," sambungnya.
Meskipun ukuran penis dapat berhenti tumbuh di usia remaja, organ tersebut dapat menyusut di kemudian hari.
"Penis Anda dapat menyusut, baik panjang maupun ketebalannya, seiring bertambahnya usia," beber ahli urologi lainnya, Dr Amy Pearlman.
Namun, penyusutan penis bukan karena penuaan, meskipun dapat dikaitkan dengan disfungsi ereksi (DE), yang paling umum terjadi seiring bertambahnya usia. Sekitar 80 persen pria berusia 80-an akan mengalami disfungsi ereksi.
Selain usia, ada masalah umum yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi, yaitu kekurangan vitamin D. Sebuah studi yang dirilis awal tahun ini menemukan orang yang didiagnosis kekurangan vitamin juga mengalami gangguan fungsi korpus kavernosa, yaitu jaringan spons di penis yang vital untuk mempertahankan ereksi.
"Hasil yang kami dapatkan bahwa kekurangan vitamin D dapat berkontribusi pada kurangnya respons terhadap pengobatan lini pertama disfungsi ereksi ini," tulis seorang peneliti di Universitas Complutense dan salah satu penulis studi tersebut, Dr Miguel Olivencia.
"Temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa pemenuhan vitamin D pada pasien dengan kekurangan vitamin D dan disfungsi ereksi akan meningkatkan kinerja seksual," tambahnya.
Cara terbaik untuk meningkatkan asupan vitamin D adalah dengan menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari, mengonsumsi makanan kaya vitamin seperti tuna dan kuning telur, serta mengonsumsi suplemen.
Simak Video "Video: Mimpi Basah Pertamamu? Nggak Usah Panik, Ini Penjelasannya!"
(sao/naf)