Kisah Asmara Pria dengan Kondisi Langka Tak Berlemak dan Kekasih Setianya

Kisah Asmara Pria dengan Kondisi Langka Tak Berlemak dan Kekasih Setianya

- detikHealth
Rabu, 07 Agu 2013 12:03 WIB
Kisah Asmara Pria dengan Kondisi Langka Tak Berlemak dan Kekasih Setianya
Alice dan Tom (Foto: Daily Mail)
Jakarta - Memiliki seseorang yang setia menerima kondisi kita apa adanya tentu bisa menjadi 'obat' tersendiri. Begitu juga dengan Tom Staniford (24). Meski memiliki tubuh yang sangat kurus sebagai akibat penyakit langka yang ia alami, namun kekasihnya, Alice Miller (23), tetap setia mendampinginya.

Secara fisik keduanya sangat berbeda. Alice dengan ukuran tubuh selayaknya orang normal, sementara Tom hampir seperti tengkorak berjalan. Meskipun demikian, mereka tidak mempermasalahkan sama sekali dan tetap merasa seperti pasangan kekasih normal lainnya.

Tom merupakan salah satu dari delapan orang di dunia dengan sindrom MDP (Mandibular hypoplasia, Deafness, Progeroid). Kondisi ini membuatnya tak mampu menyimpan lemak di bawah kulitnya atau bahkan di telapak kakinya. Selain itu, Tom juga hanya memiliki 40 persen dari otot dari rata-rata yang dimiliki laki-laki pada umumnya dan pendengaran yang sangat kurang, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (7/8/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anehnya, Tom bahkan sebenarnya juga mengalami kondisi diabetes tipe 2. Penyakit ini sebenarnya membuat penderitanya mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Namun yang terjadi padanya justru kebalikannya.

Sedangkan Alice bekerja untuk di tempat sepeda kustom CycleFit. Ia berasal dari Sheffield, hingga kemudian melakukan perjalanan sendiri ke kota tempat tinggal Tom, Exeter, untuk kencan pertama mereka.

"Sebelum bertemu, ia bercerita tentang kondisinya dan memperlihatkan beberapa fotonya. Namun saya tidak benar-benar memahaminya sampai akhirnya bertemu dengannya secara langsung. Aneh rasanya saat itu melihatnya, penampilannya membuat saya terkejut dan ia jauh lebih tinggi dari yang saya duga," papar Alice.

Dilanjutkan oleh Alice, saat kencan pertamanya tersebut ia juga merasa tak nyaman karena setiap orang yang lewat akan menatap Tom dengan pandangan yang tak biasa. Namun Tom sama sekali merasa tak terganggu dan itu membuat saya terkagum.

"Tom sangat ramah dan kami berbicara selama berjam-jam. Meskipun awalnya sangat tak biasa, namun hari itu berjalan dengan sangat baik," ujar Alice.

Penyakit yang dialami oleh Tom bahkan juga membuatnya tidak bisa berjalan dan berdiri untuk waktu yang lama. Ini yang seringkali membuatnya tak bisa berkencan terlalu lama berjalan-jalan. Mereka lebih sering duduk, makan, dan berbincang-bincang.

Para ilmuwan di University of Exeter baru-baru ini menemukan bahwa kondisi Tom mungkin berasal dari mutasi genetik. Meskipun begitu, Tom yang saat ini aktif sebagai pesepeda tidak ingin lantas hanya berdiam diri di rumah. Dengan tinggi badan sekitar 190 cm dan bobot 66 kg, ia telah membuktikan bahwa ia tetap bisa hidup normal.

Bahkan Tom yang juga seorang sarjana hukum ini telah dinobatkan oleh British National Para-Cycling Circuit Race Champion dan sedang berusaha meraih impiannya memenangkan medali emas Paralympics di Rio 2016.

"Mendampingi Tom membuat saya harus mempelajari bagaimana pola makannya. Ia harus memiliki diet terkontrol karena kondisi diabetes dan metabolismenya. Meskipun begitu, ia tetap memasak dan belanja," ungkap Alice.

(vit/vit)

Berita Terkait