Akibat terlalu banyak minum vodka, tenggorokan Megan luka hingga menimbulkan robekan. Dia harus dirawat selama enam hari di rumah sakit karena mengalami komplikasi serius.
Dokter yang menangani Megan khawatir mahasiswi jurusan bisnis dan manajemen di Hull University itu bisa mati lemas atau mengalami keracunan darah. Bahkan Megan sendiri mengaku bahwa ia merasa dirinya sudah hampir mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga minuman murah yang ditawarkan oleh bar atau klub bisa menimbulkan risiko kesehatan yang besar bagi anak muda. Kami pikir jika otomatis harganya lebih murah, kami mampu minum lebih banyak, tapi ternyata itu tidak baik," kata Megan.
Ia menambahkan malam itu setiap orang bisa menghabiskan sepuluh sampai 20 botol minuman keras dalam semalam. Kejadian itu menurut Megan adalah pengalaman terburuk dalam hidupnya.
Megan pergi dengan teman-temannya di York pada bulan Juni lalu menenggak sembilan botol vodka dan kokas dengan harga masing-masing Rp 49 ribu setelah mendapat penawaran khusus. Kemudian, ia dan teman-temannya pergi ke dua bar lainnya dan minum lebih banyak vodka.
Dini hari, ayah tiri Megan menjemputnya dan setelah tiba di rumah, Megan mulai muntah-muntah hingga 24 jam ke depan. Hal itu mengakibatkan tenggorokannya mengalami luka robek. Megan sempat minum obat antimual tapi kondisinya tak kunjung membaik hingga ia dibawa ke rumah sakit.
Dokter melihat ada pembengkakan di wajah Megan. Selain itu, akibat tenggorokannya robek (dikenal dengan cedera emphysema), udara terperangkap dalam lapisan kulit.
Mereka menyadari wajahku sudah bengkak, pipiku seperti hamster yang mulutnya penuh makanan. Rasanya seperti pipi, mulut, dan dadaku dibungkus sebuah gelembung. Aku menghabiskan waktu enam hari di rumah sakit dan tidak makan atau minum," papar Megan.
"Jika aku makan, aku bisa mengalami keracunan darah dari makanan itu atau tersedak ketika makanan itu masuk ke paru-paru. Hanya keluar satu malam bersama teman-teman, aku harus tinggal di rumah sakit selama seminggu," jelas Megan, seperti dilansir Daily Mail, Senin (2/9/2013).
Ayah dan ibu Megan telah mendesak putrinya untuk tidak minum lagi. Sementara itu, Profesor Paul Wallace, Kepala Penasihat Medis bidang alkohol di Badan Pendidikan Amal Drinkaware mengatakan bahwa bahaya minum minuman berlakohol adalah alkohol itu sendiri yang berefek pada otak dan tubuh.
"Memang tidak banyak yang peduli jenis minumannya anggur, bir, atau bentuk lainnya tapi alkohol bisa memberi efek pada otak dan tubuh Anda. Semakin Anda sering mengonsumsinya, bahaya semakin mengintai Anda," kata Paul.
(vit/vit)











































