Helen mulai menyadari penyakitnya saat merasakan sakit pada gigi sebelah kanan. Antibiotik dan pengobatan pada giginya sudah dilakukan, namun rasa sakit itu tak kunjung hilang. Ternyata yang ia alami adalah kanker sinus maksilaris. Sinus ini berada di belakang pipi, tepatnya di bawah mata dan berada di kedua sisi hidung.
Kanker yang diderita Helen sangatlah agresif. Ahli bedah terpaksa membuat tulang pipi dan langit-langit baru untuk memperbaiki wajahnya menggunakan tulang bahunya. Tim bedah bahkan terpaksa mengangkat bola mata kanan Helen. Operasi yang berlangsung selama 22 jam di rumah sakit General Glasgow dilakukan oleh tim bedah ahli.
"Kanker ini telah memakan jaringan tulang pipi dan mata kananku. Awalnya memang sangat sakit namun kini aku sudah terbiasa dengan rasa sakit ini. Awal Februari lalu aku ditawari dokter untuk menggunakan morfin pada pagi dan malam hari, mungkin untuk mengurangi rasa sakit atau entahlah," ucap Helen Butchart, dikutip dari Daily Mail, Jumat (22/5/2015)
Akhirnya pada tanggal 17 Februari lalu, dokter bedah berhasil memotong sel-sel kanker dan merekonstruksi wajahnya. Helen mengatakan bahwa tim medis susah payah membuat tulang pipi dan langit-langit baru. Tulang ini diambil dari skapula atau tulang belikat kanannya. Berhubung kondisi kulit wajah Helen yang kian menipis, tim medis harus menghapus kelenjar getah bening sisi kanan wajah Helen.
Baca juga: Lewat Foto, Seorang Ibu Berhasil Deteksi Dini Kanker Mata Anaknya
Hebatnya, ia kembali ke rumah hanya dalam waktu 10 hari. Radang tenggorokan membuatnya sulit berbicara namun ia terlihat sehat dan bersemangat. Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatannya tentu saja Helen membutuhkan banyak dana. Sejauh ini ia sudah mengumpulkan Rp 200 juta dari sumbangan masyarakat yang dikumpulkan oleh NHS Greater Glasgow and Cylde Endowments. Dana tersebut digunakan untuk membayar perawatan tambahan, penelitian dan jaminan kenyamanan pasien.
Perkembangan dari minggu ke minggu menunjukkan sisi kanan wajahnya masih membengkak dan kerap ditutupi. Luka keungunan juga masih terlihat di sekitar mata kanannya.
Setelah ibu empat anak itu mengunggah fotonya ke laman Facebooknya, banyak teman yang memuji keberaniannya dan lembaga JustGiving kini membantunya dalam penggalangan dana.
"Aku mengingat waktu pertama kali kita menemukan kanker itu. Kau kuat bagaikan baja. Kau kuat menghadapi setiap langkah dengan keberanian namun tak pernah kulihat kesedihan ada di wajahmu. Sebagai adik, aku sangat bangga memiliki kakak sepertimu," tulis adik Helen, Janice Macrimmon dalam laman Facebook kakaknya tersbeut.
"Hal ini tidak terlepas dari peran John Buchart, suami yang setia dan baik. Aku sangat mencintai kalian berdua. Bibi Helen adalah wanita paling berani yang pernah aku tahu dan sangat menginspirasi," tulis seorang kerabat.
Helen mengatakan bahwa tak ada lagi pujian dan penghormatan terlebih untuk para ahli bedah yang membantunya dalam melalui waktu yang sulit. Ia sangat berterima kasih pada semua masyarakat atas kemurahan hati dan dukungan yang tak henti-henti diberikan.
Baca juga: Tak Bisa Bicara karena Kanker, David Dibuatkan Lidah dari Lengannya
(vit/vit)











































