Bahkan, wanita 50 tahun ini mengatakan penggunaan wi-fi bisa membahayakan nyawanya. Sebab, wi-fi bisa membuat dia mengalami shock anafilaksis, yang ditandai dengan penurunan tekanan darah dan penyempitan saluran pernapasan hingga tidak sadarkan diri. Untuk itu, di rumah Jackie kini sudah tidak ada lagi perangkat listrik.
"Saya hanya menggunakan lilin untuk pencahayaan dan gas untuk memasak. Saat ke luar rumah, saya harus menggunakan kostum berwarna silver untuk mendeteksi adanya medan magnet di sekeliling saya. Awalnya hidup saya normal, saya menyewakan lahan kepada orang-orang tapi sejak 8 tahun lalu, saya mulai mengalami gejala alergi listrik ini," kisah Jackie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Idap Alergi Sinar Matahari, Kulit Wanita Ini 'Meleleh' Tiap Keluar Rumah
Kadang kala, ketika kondisinya sedang prima, Jackie bisa pergi ke toko selama 5 menit tanpa khawatir akan paparan neon atau mesin berbasis listrik. Namun kadang, dengan memakai kostum khusus, Jackie harus menghadapi orang sekitar yang memandang aneh pada dirinya. Tapi, dia tidak peduli selama dengan kostum itu Jackie bisa aman dan menjalani hidup normal.
"Saya senang bisa duduk di pub menikmati segelas anggur meski harus menggunakan kostum seperti ini dan orang akan melihat saya dari atas ke bawah. Hal terpenting ketika saya keluar rumah yaitu memastikan area yang saya kunjungi tidak dekat dengan kabel telepon, lampu jalan, dan kabel listrik," lanjut Jackie.
Dikutip dari berbagai sumber pada Senin (6/7/2015), meski begitu Jackie juga tak menyanggah bila dirinya rindu bisa berkumpul dengan temannya dan pergi ke luar rumah tanpa menggunakan kostum khusus. Sementara, Sarah Dacre dari ES Inggris yang membantu orang yang peka dengan peralatan listrik mengatakan gejala EHS memang makin umum dialami masyarakat.
"Empat persen dari populasi dipengaruhi kondisi ini dan ada berbagai gejala umum yang timbul seperti sakit kepala di siang hari saat menggunakan teknologi, vertigo, sulit tidur, intoleransi pencernaan, ruam, dan detak jantung tidak teratur. Bahkan beberapa orang bisa pingsan karena efek penggunaan smartphone. Di NHS memang kondisi ini belum diakui tetapi makin banyak dokter yang menyadari EHS pada paseinnya," kata Sarah.
Baca juga: Kena Reaksi Alergi Langka, Pria Ini Kena Luka Bakar Saat Bikin Minuman (rdn/vit)











































