Kisah berawal ketika pria yang hanya diketahui berumur 30 tahun itu mendatangi klinik gangguan saraf di St Vincent's Hospital, Melbourne beberapa waktu lalu. Ia mengaku kehilangan penciuman kira-kira sepekan setelah digigit ular berbisa satu tahun lalu.
Saat itu ia sedang bepergian ke pedalaman Australia dan berhenti di pinggir jalan untuk mencuci kedua tangannya. Tahu-tahu seekor ular berjenis mulga (Pseudechis australis) yang berbisa menggigit kedua jarinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas insiden, pria ini mendatangi IGD di rumah sakit terdekat. Dokter yang memeriksanya sempat menemukan sejumlah masalah pada pria ini, di antaranya pembekuan darah, urine yang terlalu banyak mengandung protein, dan luka-luka yang mengeluarkan cairan berwarna bening.
Baca juga: Ketika Penis Tergigit Ular Hingga Alami Perdarahan
Sebagai bentuk penanganan, pria ini diminta mondok di rumah sakit selama tiga hari dan dokter hanya memberinya obat-obatan untuk mencegah infeksi. Akan tetapi ia tidak diberi anti-venom seperti halnya korban gigitan ular pada umumnya. Dokter beralasan gejala gigitan ularnya terlalu ringan untuk diberi anti-venom.
Beberapa hari setelah diperbolehkan pulang, barulah pria ini menyadari bahwa kemampuan penciumannya menurun. Bahkan dalam hitungan beberapa minggu, ia benar-benar kehilangan kemampuan mengendusnya itu.
Untuk memastikan kondisi si pasien, tim dokter dari St Vincent's Hospital melakukan serangkaian tes kepadanya. Dari situ mereka memastikan pria ini tidak dapat mencium bau atau aroma apapun, yang disebut sebagai 'anosmia'.
Sayangnya karena setahun telah berlalu dan kondisi penciumannya kadung parah, dokter mengaku tak dapat berbuat banyak untuk membantunya.
Baca juga: Efek Aneh Gigitan Ular: Dari Pecah Limpa Hingga Balik ke Masa Puber
Saat memeriksakan diri ke Melbourne, kemampuan penciuman pria ini berangsur membaik, tetapi ia tidak bisa mengendus sesuatu dengan baik seperti halnya sebelum ia digigit ular.
"Tidak diketahui secara pasti seberapa sering orang mengalami anosmia akibat gigitan ular. Tetapi sebenarnya kondisi ini tidaklah langka," kata Kenneth D Winkel, ahli toksinologi dari University of Melbourne seperti dilaporkan LiveScience.
Ular jenis mulga merupakan salah satu ular paling berbisa di Australia. Gigitan ular jenis ini dapat mengakibatkan gejala seperti peradangan pada bekas gigitan, nyeri otot dan perusakan sel darah.
"Tetapi kami juga tak yakin apakah dengan memberi anti-venom maka yang bersangkutan akan terhindar dari anosmia," tutupnya. (lll/vit)











































