Penyakit langka yang hanya ditemukan pada 1 dari 30.000 kelahiran laki-laki tersebut membuat seluruh tubuh Habibie mengalami kelumpuhan. Hanya bibir dan lengan kanannya yang bisa bergerak lemah. Tidak cukup kuat untuk memegang apalagi mengangkat sendok, sehingga untuk makan pun Habibie harus disuapi oleh ibundanya, Endang Setyati.
Habibie menghabiskan hari-harinya di atas kursi roda. Namun bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Dengan komputer dan meja kerja yang dirancang khusus, ia menjalankan bisnis online dan menulis sejumlah buku tentang perjalanan hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Meski Fisik Lemah karena Kelainan Genetika, Habibie Berhasil Tulis Buku Kedua
Sulit membayangkan Habibie bisa hidup mandiri seperti saat ini. Semasa kecil, pria ini bahkan sempat divonis tidak akan berumur panjang oleh dokter. Kasih sayang dan dukungan sepenuh hati dari sang ibundalah yang membuat Habibie pantang berpangku tangan, dan akhirnya mematahkan pandangan negatif tentang disabilitas.
"Apa yang dulu jadi keraguan, bahwa disabilitas hanya jadi beban keluarga, nggak bisa ngapa-ngapain, semua terbantahkan," kata Habibie.
Sekelumit cerita tentang perjuangan hidup Habibie berdamai dengan penyakit langka yang diidapnya, juga tentang ibundanya yang selalu memberikan dukungan dengan sepenuh hati, bisa disimak dalam video True Story berikut ini:












































