Dikutip dari Daily Mail, Grace didiagnosis median arcuate ligament syndrome (MALS), sindrom arteri mesenterika superior (SMAS), sindrom May-Thurner, dan sindrom Nutcracker.
MALS disebabkan oleh ligamen yang menekan arteri pemasok darah ke perut, hati, dan saraf di perut. SAMS dapat menyebabkan usus tersumbat karena bagian dari usus kecil terjepit di antara dua arteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kombinasi penyakit tersebut membuat Grace benar-benar kesakitan terus-menerus, tidak bisa makan, dan tidak bisa berjalan kecuali menggunakan kruk.
"Kualitas hidupnya nol. Dia harus meninggalkan sekolah setahun yang lalu, dia kehilangan kontak dengan teman-temannya," ungkap ibunya, Joanna (45).
Sebagian besar Grace menghabiskan waktunya di tempat tidur. Grace pun kehilangan 20 kilogram berat badannya sejak awal didiagnosis karena ia hanya bergantung pada makanan yang mudah ditelan, seperti yogurt.
Tak ada jalan lain selain operasi, namun prosedur operasi itu tidak bisa dilakukan di negaranya. Ia harus terbang ke Eropa atau Amerika Serikat untuk menjalani operasi tersebut. Namun Grace harus mendapatkan dana sebesar 50 ribu pound sterling atau setara dengan 950 juta rupiah.
"Ini mendesak. Jika dia tidak dapat menjalani operasi dia akan mati, dia akhirnya akan mati karena kekurangan gizi," tandas Joanna.
Simak Juga 'Idap Penyakit Langka, Wanita Ini Menua dengan Cepat':
(wdw/up)











































