"Dulu saya tidak tahu kalau ikan asin bisa mengakibatkan kanker. Sekarang saya menghindari ikan asin, paling konsumsi 1 kali setahun ngobatin kangen. Dikit aja cuma buat inget begini lho rasanya," kata Eka yang kini berusia 46 tahun pada detikHealth.
Selain ikan asin, Eka juga menghindari ikan dan daging asap, makanan instan dan junk food, serta minuman kemasan. Eka tentunya menerapkan pola hidup sehat laim supaya kanker tak lagi tumbuh, setelah berhasil bertahan selama 5 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari situ saya periksa, pertama dikira benjolan dan dioperasi seperti biasa. Tapi kok makin banyak sampai akhirnya dirujuk dokter lain dan dinyatakan kanker. Saya sejak awal pengoabatan pakai medis, sempat dikasih herbal tapi disimpan saja," kata Eka.
Eka menjalani pengobatan selama kurang lebih 6 bulan, yang berakhir pada Agustus 2014. Eka menjalani kurang lebih 30 radiasi, 3 kali kemoterapi dengan periode 3 bulan, dan 6 kali terapi kemoterapi periode mingguan. Seluruh biaya ditanggung perusahaan tempat Eka bekerja.
Sabar dan semangat menjadi tips utama Eka sejak menerima kenyataan mengalami kanker, menjalani pengobatan, dan dinyatakan sembuh. Memasuki tahun kelima, Eka berharap bisa sembuh dan tak perlu lagi menghadapi kanker.
(up/up)











































