Seorang influencer asal Spanyol bikin geger setelah mengungkapkan dirinya rutin meminum darah haid untuk meningkatkan kesehatannya.
"Darah haid adalah obat murni," kata Jasmine Alicia Carter dikutip dari NY Post, Selasa (25/1/2022).
Wanita berusia 30 tahun itu mengatakan tujuannya adalah untuk membantu perempuan 'memahami dan merebut kembali kesucian yang melekat dalam seluruh siklus menstruasi mereka'. Tentu saja para ilmuwan menganggap hal yang dilakukan Carter sangat tidak masuk akal.
Dia bahkan berteori bahwa tampon dan pembalut menstruasi mengandung bahan kimia untuk "menyembunyikan darah kita dan membahayakan fungsi alami menstruasi" yang dia klaim "dikemas dengan semua nutrisi yang kita butuhkan."
Untuk mengambil keuntungan dari manfaat kesehatan yang seharusnya dan menghilangkan stigma, ia dilaporkan meminum plasma menstruasinya sendiri untuk sehari-hari. Ia menganggap darah haid punya segudang nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Nutrisi tersebut, menurut Carter, termasuk protein, zat besi, tembaga dan selenium, serta sifat antimikroba dan bahkan sel induk regeneratif. Namun, penelitian terkini menyebutkan bahwa darah menstruasi bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
"Saya sangat terhubung dengan tubuh saya sehingga saya tahu persis berapa banyak darah yang harus diminum."
Carter juga kerap menggunakan darah haid sebagai masker wajah yang dia klaim sangat bermanfaat untuk peremajaan kulit.
Carter bukan orang pertama yang melakukan hal tersebut. Pada tahun 2019, seorang blogger kecantikan dikecam secara online karena mempromosikan facial vampir, teknik kecantikan yang melibatkan pengambilan plasma sendiri dan menyuntikkannya kembali ke kulit untuk mempercepat peremajaan.
Apa risikonya?
Dikutip dari laman Daily Mail, darah menstruasi sedikit berbeda dari darah biasa yang mengalir ke seluruh tubuh dan mengandung lebih sedikit sel darah. Saat wanita mengalami haid, darah menstruasi akan mengandung lapisan lendir, bakteri, dan jaringan rahim.
Saat meminum darah apapun, jika bebas penyakit, sedikit saja tidak akan menyebabkan kerusakan pada tubuh. Tetapi mengonsumsi lebih dari beberapa sendok teh membuat seseorang berisiko mengalami kelebihan zat besi, kondisi yang berpotensi mematikan yang disebut hemokromatosis.
Hemokromatosis adalah suatu kondisi yang melihat terlalu banyak zat besi yang menumpuk yang tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh, memberikan tekanan pada organ yang dapat menyebabkan kerusakan permanen, atau kematian.
Jika meminum darah orang lain, bahaya yang ditimbulkan adalah melalui patogen yang ditularkan melalui darah (seperti HIV).
Simak Video " Kemenkes Buka Suara Usai Viral Pasien Gagal Ginjal Akut Dipaksa Pulang dari RS"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)