Seorang pria di Thailand memotong hampir seluruh penisnya dengan gunting. Hal ini terjadi saat dirinya dalam episode psikotik akibat ganja.
Dikutip dari laman NHK UK, episode psikotik atau psychotic episode adalah kombinasi halusinasi dan pemikiran delusi yang dapat menyebabkan penderitaan parah dan perubahan perilaku.
Awalnya, pria 23 tahun yang tidak diketahui namanya ini sudah tiga bulan berhenti mengkonsumsi ganja. Dulunya, ia sudah menjadi pemakai selama 2 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat itu ia kembali merokok menggunakan 2 gram ganja. Dua jam setelahnya, ia mulai mengalami ereksi yang menyakitkan meski tidak menerima rangsangan seksual apapun. Itu mungkin terjadi karena efek samping dari rokok ganja yang dipakainya.
Mulai Paranoid
Dikutip dari Daily Mail, selama halusinasinya pria itu menjadi paranoid. Ia melihat kepala penisnya untuk mencoba mencari sumber rasa sakit yang ia alami saat itu.
Untuk menghilangkan rasa sakitnya, pria itu memutuskan untuk memotong hampir seluruh penisnya dengan gunting. Ia hanya menyisakan pangkal penis sebanyak 2 sentimeter dan laserasi 5 sentimeter di skrotumnya.
Meski begitu, pria tersebut masih mencoba bertahan selama dua jam. Sampai akhirnya pendarahan yang dialaminya tidak berhenti dan ia memutuskan untuk pergi ke sebuah rumah sakit di Kota Chiang Mai.
NEXT: Penanganan Dokter dan Kondisi Penis yang Rapuh
Penanganan Dokter
Dokter yang merawatnya, Dr Theerapon Tangsuwanaruk, mengatakan petugas medis sempat mempertimbangkan untuk memasang kembali penisnya yang terputus itu. Namun, ia mengatakan penis pria itu sudah rusak parah dan bisa memicu kemungkinan risiko infeksi berkelanjutan.
"Penis yang terputus itu dianggap terlalu kotor dan rapuh untuk rekonstruksi," bebernya yang dikutip dari Daily Mail, Kamis (22/9/2022).
"Bagian penis yang diamputasi terkontaminasi semut dan memiliki vena punggung yang rapuh," sambungnya.
Dari hasil tes urine pria tersebut mengkonfirmasi adanya zat THC, yakni bahan kimia psikoaktif dalam ganja yang memberikan sensasi 'ngefly'.
Berdasarkan pemeriksaan psikiater, pria itu mengalami halusinasi visual dan pendengaran. Itu membuatnya melihat bayangan bergerak dan mendengar suara binatang seperti kicau burung dan serangga berdengung.
Dia juga ditemukan koheren tetapi, delusi, dengan rentang emosional yang terbatas. Psikosis yang dialami pria itu sangat kuat sehingga membuatnya mengalami halusinasi visual dan pendengaran selama sekitar dua minggu selama masa pemulihannya.
Setelah dirawat selama dua minggu di rumah sakit, pria itu akhirnya bisa buang air kecil sambil duduk. Ia juga melaporkan bahwa halusinasinya telah hilang.











































