Seiring momen Hari Kanker Sedunia 2023, kanker payudara menjadi salah satu sorotan besar pemerintah dan para dokter di Indonesia. Mengacu pada data Globocan 2020, kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus. Di antaranya, kanker payudara menyumbang jumlah terbanyak hingga mencapai 68.858 kasus atau sekitar 16,6 persen dari keseluruhan kasus
Seorang wanita asal Jakarta Selatan, Lily (48), membagikan kisahnya berjuang melawan kanker. Ia tergabung dalam komunitas Cancer Survivor Komunitas Samudera Kasih.
Dirinya menceritakan, awalnya tak ada keluhan atau masalah apa pun terkait kesehatannya. 'Iseng' berinisatif, Lily pun memutuskan untuk melakukan skrining pada 2013.
"Saya kebetulan adalah orang yang suka melakukan skrining atau deteksi dini. Jadi tahun 2013 USG ramai-ramai. Tidak ada keluhan, tidak ada problem semua berjalan normal. Sampai dari hasil medical check-up menyatakan ada benjolan 1 cm di payudara sebelah kiri," ucap Lily saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2023).
Ketika pertama kali mendapatkan diagnosis kanker, Lily kebingungan. Di kepalanya terngiang-ngiang mitos seputar kanker yang sering didengarnya.
"Bingung (usai divonis). Terus juga banyak mitos-mitos mungkin itu kelenjar ASI tersumbat. Atau oh mungkin lagi mens coba cek aja habis mens gitu ya. Jadi masih semoga salah (vonis kankernya)," cerita Lily lagi.
Dari perjalanan yang ditempuh Lily, terciptalah sebuah komunitas support untuk pasien-pasien kanker yang sedang berobat. Pasalnya, setiap pasien kanker membutuhkan proses pengobatan yang memakan waktu dan tenaga begitu besar.
Tekanan psikologis yang besar itu dapat dikurangi jika pasien kanker tergabung di komunitas pejuang kanker dan bisa saling berbagi cerita pada sesama pasien kanker.
Simak Video "Hasil Biopsi Nunung: Kanker Payudara Stadium 2"
[Gambas:Video 20detik]