Pengakuan Remaja Kecanduan Ngevape Berujung Paru-paru Kolaps 4 Kali

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 05 Apr 2023 18:00 WIB
Ilustrasi vape. (Foto: iStock)
Jakarta -

Seorang remaja yang kecanduan vape atau rokok elektrik mengaku kebiasaannya itu telah merusak organ vitalnya, berujung paru-paru kolaps sebanyak empat kali.

"Ketika saya pertama kali memulai, saya biasanya hanya ngevape pada akhir pekan. Tetapi kemudian saya kecanduan hingga setiap hari, bahkan hampir sepanjang waktu," katanya, dikutip dari Daily Mail UK.

Remaja bernama Draven Hatfield dari Harts, West Virginia, itu diketahui mulai mencoba vape saat dirinya berusia 13 tahun. Adapun alasan dirinya mencoba rokok elektrik lantaran mengikuti tren.

Imbas kebiasaannya yang buruk, Hatfield dilarikan ke rumah sakit dengan paru-paru kolaps sebanyak empat kali dalam waktu empat bulan. Dokter mengungkap bahwa paru-paru Hatfield terlihat seperti paru-paru seseorang yang menghisap batang rokok sehari selama setidaknya 30 tahun.

"Setidaknya sekali sehari saya mengisi ulang, kadang dua hari sekali. Saya pindah ke vape sekali pakai dan mungkin menggunakan satu sekali pakai setiap dua hingga tiga hari," lanjutnya lagi.

Awal Mula Mengidap Paru-paru Kolaps

Hatfield mengungkapkan, ia pertama kali mengalami paru-paru kolaps saat berusia 17 tahun pada Oktober 2021. Ia dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami gejala sakit dada parah dan kram di sisi kirinya.

Dokter mengatakan kepadanya bahwa ia mengalami pneumotoraks spontan atau serangan tiba-tiba paru-paru kolaps. Kondisi ini dipicu oleh kumpulan udara antara paru-paru dan permukaan luarnya yang pecah sehingga menyebabkan bocor ke ruang di sekitar paru-paru.

Selang seminggu, paru-paru kirinya pun mengalami kolaps untuk kedua kalinya. Kemudian pada Desember 2021, paru-paru kanan Hatfield mengalami kolaps.

"Saya bernapas dengan cara yang berbeda dan setiap kali saya menelan, saya merasakan sedikit rasa terjepit di sisi tubuh saya," lanjutnya.

Kesehatannya terus memburuk, dan paru-parunya kolaps untuk keempat kalinya pada Februari 2022, saat dia sedang sekolah.

"Dalam perjalanan ke rumah sakit semuanya tampak baik dan ketika saya sampai di sana, mereka harus melakukan operasi pada saya," imbuhnya.

Dokter harus melakukan bullectomy operasi untuk mengeluarkan kantong udara dari paru-paru kanannya. Sejak saat itulah, Hatfield tertarik untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya vaping.

"Itu membuat saya menyadari betapa berbahayanya vaping. 'Saya sangat kesal. Saya pikir vaping lebih baik daripada merokok dan saya khawatir tentang masa depan saya. Saya sangat takut," ucapnya.

Terkait Paru-paru Kolaps

Pada kebanyakan kasus, penyebab paru-paru kolaps tidak diketahui. Namun beberapa faktor, seperti merokok dan vaping dipercaya dapat meningkatkan risikonya. Para ahli menyebut, kebiasaan vaping dan merokok dapat meningkatkan risiko blebs, kondisi menyebabkan paru-paru kolaps.

Gejalanya meliputi nyeri dada yang diperburuk oleh napas dalam atau batuk, detak jantung yang cepat, dan kelelahan.



Simak Video "Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape"

(suc/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork