Pengakuan Pria 67 Tahun Jadi Orang Ke-5 di Dunia yang Sembuh dari HIV

Hana Nushratu - detikHealth
Jumat, 21 Apr 2023 20:31 WIB
Lansia 67 tahun menjadi pasien kelima yang sembuh dari HIV. (Foto: iStock)
Jakarta -

Pria di Desert Hot Springs, California, Amerika Serikat (AS) Paul Edmunds (67), menjadi pasien kelima di dunia yang mendapatkan remisi HIV pada Juli 2022. Sebelumnya, Edmonds dikenal secara anonim dengan nama pasien 'City of Hope' yang terinspirasi dari nama rumah sakit tempat ia dirawat.

Edmunds didiagnosis mengidap AIDS pada 1988. Kemajuan dalam kedokteran sejak itu membuat penyakitnya tidak terdeteksi dan tidak dapat ditularkan.

Edmunds menuturkan ia sembuh dari penyakit yang membunuh banyak temannya puluhan tahun lalu yang membuatnya 'mensyukuri hidup'. Dia disembuhkan menggunakan transplantasi sel punca (stem cell) darah yang langka namun berisiko dari seseorang yang memiliki mutasi darah yang membuat mereka kebal terhadap HIV.

Transplantasi seringkali dapat mengakibatkan infeksi yang mematikan. Oleh sebab itu, terapi ini diperuntukkan bagi orang-orang seperti Edmunds yang mengidap kanker stadium akhir.

"Saya sangat berterima kasih. Saya bersyukur masih hidup. Saya bersyukur ada donor," ujar Edmonds dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/4/2023).

Edmunds dibesarkan di Georgia, AS. Pada pertengahan 1970-an, dia pindah ke San Francisco, California.

Bertahun-tahun kemudian, epidemi AIDS muncul. Kota-kota besar seperti San Francisco dan New York dihantam dengan hadirnya epidemi AIDS.

AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual. Pada saat itu, hanya ada sedikit informasi tentang penyebaran penyakit dan banyak yang terus melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Pada puncak epidemi pada tahun 1995, 41 ribu orang AS meninggal karena AIDS. Pada akhir 1980-an, sekitar 10 ribu kematian tercatat setiap tahunnya.

Edmunds selalu teringat ketika ia melihat berita kematian teman dan orang yang dicintainya setiap minggu.

"Awalnya, itu seperti kutukan. Orang-orang takut satu sama lain," katanya.

Mulanya, Edmunds takut dites virus lantaran menganggap hal itu merupakan 'hukuman mati'. Pada 1988 ia akhirnya melakukan tes dan 'terkejut' dengan hasil yang positif.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV membuat seseorang sangat rentan terhadap virus dan penyakit lain, seperti flu.

Ketika jumlah sel CD4 (sel darah putih yang bertanggungjawab untuk melawan infeksi) turun di bawah 200 per milimeter kubik darah, HIV telah beralih ke sindrom imunodefisiensi (AIDS). Menyebarnya penyakit ini dengan cepat pada tahun 1980-an mengejutkan dunia medis dan hanya ada sedikit informasi yang tersedia untuk pengobatan serta pencegahan.

Akhirnya, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap HIV/AIDS menyebabkan angka kasus dan kematian kembali turun.

Pada tahun 1987, terapi antiretroviral pertama, yang meningkatkan sistem kekebalan meskipun terkena AIDS dan membuat penyakit ini tidak terdeteksi serta tidak menular beredar di pasaran. Edmunds menggunakan perawatan metode ini.

Pada 2012, profilaksis pra pajanan (PrEP) memasuki pasar. Pengguna pil harian dapat mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seks hingga 99 persen.

NEXT: Didiagnosis Mengidap Leukemia




(hnu/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork